Sisi Lain Yudit

1210 Kata
Yudit bersiaga di dalam mobilnya mengamati lokasi yang sudah diberitahukan detailnya saat dia masih dalam perjalanan. Dia menurunkan lebih dalam lagi posisi opinya agar wajahnya tidak terlihat dengan jelas. Saat ini ponselnya juga sedang dia arahkan pada seseorang yang sedang melakukan transaksi di dalam ATM. Seorang yang sama dengan yang dia amati beberapa hari lalu saat berada di suatu hotel di Jakarta. Orang ini merupakan salah satu pelaku kriminal yang sedang diincar oleh kepolisian karena termasuk daftar pencarian orang tapi orang ini juga hanya kaki tangan dari target sebenarnya yang sedang dicari buktinya agar bisa tertangkap. Pelaku kriminal ini adalah seorang penipu, menipu dengan cara melakukan jual beli ponsel di internet. Pelaku ini mempromosikan barang dualannya di salah satu website periklanan yang cukup besar di Indonesia. Sudah banyak korban yang tertipu dan melaporkannya kepada polisi. Korbannya beragam dari yang miskin karena tergiur harga miring sampai yang kaya sekalipun. Korban-korbannya melaporkan tentang masalah penipuan ini kepada pihak berwajib karena sudah sangat meresahkan. Kasus terbesar adalah ponsel yang tadinya akan dibagikan kepada orang tua tidak mampu sebagai upaya penuntasan buta teknologi atau kepada guru-guru yang tidak mampu. Anggaran yang dikeluarkan sudah banyak tapi hasilnya tidak ada. Intelijen dari beberapa pihak terkait memulai langkah pelacakan pertamanya, dimulai dengan cara menghubungi pihak website periklanan online yang digunakan oleh pelaku. Kemudian meminta IP Adress yang digunakan pelaku yang pasti tercatat oleh server milik website periklanan online itu. Yudit mendapat tugas ini karena selain dia lihai dalam mengamati seseorang, dia juga mahir dalam bidang teknologi informasi. Namun setelah menemukan ip adress si pelaku, hal itu tidak bisa menjadi acuan karena si pelaku sudah berpengalaman dengan menyamarkan ip adress yang dia gunakan menggunakan aplikasi khusus berbayar dari luar negeri. Ip adress yang ditemukan justru mendapati kalau pelaku berada di China karena menggunakan penyamaran. “Ip Adress ini tidak memberi hasil. Kita harus melakukan langkah lain.” Yudit melaporkan hasil temuannya kepada atasannya segera. Langkah ini sudah dilakukan sekitar 2 bulan yang lalu. Selain itu perlaku ternyata menggunakan tablet untuk melakukan aktivitas penipuannya. Intelihen mengetahui hal ini dari internal ip adress yang didapatkan pelaku. Hal ini disebabkan negera mempunyai data keseluruhan internal ip adress perangkat yang beredar secara resmi. Itu mengapa pemerintah memberi intruksi pada masyarakat agar mengecek apakah ponsel yang dibeli atau dimiliki serta yang dijual IMEI nya harus terdaftar resmi di pemerintahan Indonesia. Dan dari itu intelijen pun berhasil mendapatkan informasi di mana tabelt itu dulunya dijual dan dibeli oleh siapa. Saat itu Yudit masih bekerja di balik komputernya karena dipercaya untuk mengutak-atik informasi secara digital dan nantinya akan disebarkan pada agen intelijen lain yang juga sangat rahasia identitasnya. Bahkan sesama anggota intelijen tidak saling mengenal tapi mereka bisa saling berkomunikasi dengan kode tertentu yang sudah diajarkan oleh senior mereka. Namun dalam perkembangan ini, intelijen belum berhasil mendapatkan hasil yang cukup akurat pelacakannya. Sehingga intelijen pun melakukan rencana berikutnya yaitu menghubungi seluruh operator seluler atau internet service provider yang ada di Indonesia lalu Yudit akan menggali informasi tentang ip adress yang dia temukan apakah terdaftar sebagai pelanggan layanan mereka. Semua penyedia layanan itu pasti punya dapa lengjap internal ip adress seluruh perangkat yang digunakan oleh pelanggannya.  Dari pencarian itu, Yudit akhirnya bisa bernapas lega karena telah mendapatkan informasi kaurat bahwa ternyata pelaku menggunakan layanan data internet dari salah satu operator dan intelijen pun mendapatkan nomor ponselnya sekaligus. Yudit kemudian juga bisa mengetahui di mana si pelaku kriminal. Lokasi bisa didapatkan secara akurat bila pelaku mengaktifkan fitur teknologi gps di tabletnya. Ternyata juga si pelaku cukup pintar sebab gps dimatikan. Dan info yang masih di dapat adalah lokasi dari BTS terdekat dengan pelaku. BTS adalah menara-menara pemancar sinyal seluler yang terhubung ke seluruh perangkat yang digunakan para pelanggan yang berada dalam jangkauan area menara tersebut.  Intelijen pun masih sulit mendapatkan lokasi akurat karena temuannya hanya berdasar BTS bukan GPS.  Maka langkah berikutnya harus mereka lakukan lagi yaitu dengan mencari informasi melalui rekening bank yang digunakan  oleh pelaku. Karena pelaku membuka rekening bank menggunakan identitas palsu, jadi tidak ada informasi apa pun dari sana. Tapi dari rekaman CCTV  di bank atau ATM-ATM di aman pelaku melakukan transaksi pasti wajahnya terekam dan akhirnya mereka bisa mendapatkan wajah si pelaku setelah hampir dua bulan penyelidikan. Dan kini setelah penyelidikan hampir rampung soal kasus penipuan ini. Yudit ditugaskan untuk mengamati pergerakan pelaku untuk mengumpulkan infromasi sebelum adanya penyergapan oleh pihak Kepolisian juga penangkapan pelaku. Pihak bank bisa dengan jelas memberikan informasi lokasi mesin ATM yang digunakan pelaku. Yudit dan pihak bank terkait mempelajari kebiasaan pelaku dalam bertransaksi. Seperti apakah pelaku biasanya langsung mengambil uang setelah ada pemasukan atau tidak. Ternyata pelaku seringkali langsung mengambil uang begitu korban mentransfer uang untuk membeli ponsel yang ternyata hanya penipuan. Dua hari kemarin Yudit sudah memperhatikan aktivitas rekening bank milik pelaku khususnya dalam hal pemasukan. Dalam hal ini Yudit memfokuskan pada informasi mengenai lokasi ATM yang digunakan sebaga transaksi mengambil uangnya oleh si pelaku. Setelah cukup lama mengamati si pelaku dari jauh, Yudit mendekati lokasi ATM yang digunakan oleh pelaku. JS, inisial dari pelaku yang kini masih sibuk mengambil uang yang sepertinya sangat banyak di dalam ATM tersebut. Yudit berdiri di luar dengan bersandar pada dinding kaca transparan seolah dia sedang mabuk. Tadi dia juga menumpahkan minuman beralkohol pada pakaian yang digunakan agar pelaku tidak menucrigainya. Matanya melirik ke dalam dengan tajam mencari tahu informasi tambahan yang mungkin berguna untuk kelengkapan data. Beberapa kali si pelaku menoleh ke sekitarnya dan terkejut melihat keberadaan Yudit. “b*****t! Ini mesin lama banget!” si pelaku tampak sudah tidak sabar untuk mengambil uang-uangnya tapi mesin ATM tentu tidak bisa dipaksa. Yudit menggumam tidak jelas yang sebenarnya kode untuk seseorang yang tetap terhubung dengannya melalui telepon saat ini. Dia juga terus berlagak seolah dalam keadaan sangat mabuk sampai saat si pelaku membuka pintu dan keluar, Yudit langsung mendekat dan merobohkan dirinya pada si pelaku. “Eh, apa-apaan nih?!” si pelaku terkejut juga hampir terjatuh karena tertimpa tubuh besar Yudit. “g****k banget mabok sampe nggak sadar begini.” Si pelaku menjatuhkan Yudit hingga tubuh Yudit tergeletak di atas tanah. Pelaku tadinya ingin pergi begitu saja dan tidak memedulikan Yudit, tapi ketika melihat Yudit ternyata dari tadi menggengam ponsel dan dompet di kedua tangannya pun tertarik. Dia tertarik untuk mengambil benda-benda itu karena dia bisa saja menemukan banyak uang di dalamnya. “Wah, anak orang kaya nih! Tapi bego!” si pelaku memaki Yudit yang memang menaruh banyak uang di dalam dompet dan menggunakan ponsel yang cukup bagus. “Gue ambil, ya. Elu bobo di sini aja.” Pelaku kriminal pergi setelah menampar cukup keras pipi Yudit karena Yudit melawan saat ponselnya akan diambil, padahal itu juga cuma berpura-pura. Si pelaku juga membawa serta ponsel juga uang Yudit karena dompetnya ditinggal begitu saja. Sestelah 5 menit berlalu, Yudit membuka matanya dan mengamati keadaan di sekitarnya. Setelah merasa aman, dia bangkit dan merasakan pipinya terasa kebas juga sudut bibirnya yang sepertinya pecah karena tamparan tadi. Yudit berjalan kembali menuju mobilnya kemudian menggunakan ponsel lainnya untuk memberi informasi pada atasannya. “Target sudah membawa pelacak.” Ponsel yang dibawa pelaku tadi sudah dipasangi alat pelacak. Hal itu akan memudahkan untuk penyergapan nanti sehingga pihak berwajib lebih mudah dan lebih cepat mengetahui lokasi dan tidak terhalang oleh waktu dan tempat yang tidak akurat. “Terima kasih, agen Alaska.” Dengan begitu untuk saat ini tugas Yudit sudah selesai karena informasi yang dia dapatkan akan diserahkan pada pihak kepolisian yang berwenang melakukan penyergapan. Kemudian dia akan menunggu misi lainnya sembari tetap menjadi asisten dari direktur utama.   /// Instagram: Gorjesso Purwokerto, 7 September 2020 Tertanda, . Orang yang lagi minum es jeruk es terosssss wkwkwk . .
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN