2

1096 Kata
Saat ini Kinan sudah berada di kantornya. Dan seperti biasa ia datang sedikit lebih awal daripada karyawan yang lain. Sepanjang perjalan menuju ruang kerjanya, ia tak henti-hentinya menyapa siapa saja orang yang melewatinya. Dengan sikap ramah dan supelnya tak heran banyak orang di kantornya suka dengan Kinan. Walaupun tubuhnya gemuk tapi tak menghentikan orang-orang untuk menyukainya. Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Dan Kinan sudah bersiap mengerjakan pekerjaannya. Karena di meja kerjanya sudah banyak pekerjaan yang harus segera  di kerjakan. Jadi jangan heran jika Kinan sudah disibukkan dengan segala aktivitas pekerjaaan yang menggunung ketika jam baru menginjak pukul 8. Saat ini Kinan bekerja sebagai administrasi di sebuah perusahan mie instan yang cukup terkenal dan populer di negeri ini. Sudah hampir 1 tahun lamanya ia bekerja di perusahaan ini. Dan selama ia bekerja di perusahan ini, ia bersyukur karena bisa bekerja dengan baik dan mendapatkan gaji yang lumayan untuk biaya hidupnya. Sebenarnya Kinan adalah seorang sarjana ekonomi tapi sayang sekali sampai detik ini ia belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan yang ia miliki. Walaupun hingga sampai saat ini ia belum mendapat pekerjaan yang sesuai dengan bidang ilmunya Kinan selalu bersyukur dengan apa yang ia dapat. Setidaknya ia masih bisa mendapatkan uang untuk menghidupi dirinya serta ibu dan kakak tirinya. Terkadang ia pernah merasa lelah dengan hidup yang ia jalanin selama ini. Kenapa di usianya yang masih 23 tahun ia harus menghadapi kerasnya hidup. Bagaimana susahnya mencari uang untuk bisa terus menghidupi hidupnya. Apalagi ibu dan Kakak tirinya selalu menindasnya. Mereka tak pernah sekalipun membantu Kinan bekerja. Bahkan Kinan selalu dibebani dengan semua pekerjaan rumah. Ketika ia pulang rumah ia harus bersih-bersih dulu sebelum ia bisa beristirahat. Di rumah itu hanya Kinan yang  bekerjanbanting tulang untuk bisa bertahan hidup. Sempat terbesit dalam pikiran Kinan untuk kabur dari semua masalah dalam  hidupnya. Ia benar-benar merasa lelah harus berjuang mati-matian untuk bisa bertahan hidup. Bahkan ia masih sering menerima perlakuan kasar dari ibu dan kakak tirinya. Tapi Kinan membuang segala pikiran buruk yang terlintas di pikirannya. Ia kembali memantapkan hatinya untuk berjuang. Karena ia selalu yakin suatu saat kebahagian akan datang padanya. Ia percaya Tuhan sudah menyiapkan kebahagian yang sangat besar untuknya karena sudah berjuang keras selama ini. Dan Kinan akan bersabar menunggu kebahagian itu datang. Kinan pun melanjutkan pekerjaannya karena masih punya pekerjaan lain yang harus ia kerjakan. Dan hari ini semua pekerjaannya harus selesai. Kalau tidak ia akan pulang lembur dan itu sangat Kinan hindari. "Kinan semangat."  kata Kinan menyemangati dirinya Kinan pun melanjutkan pekerjaanya saat tanpa ia sadari ada seseorang yang memberikan roti padanya. Kinan menghentikan pekerjaannya dan melihat siapa yang memberikannya roti. "Kak Aldi...." Kata Kinan setelah tahu siapa orang yang memberinya roti "Ini aku kasih roti buat kamu. Tadi sebelum berangkat aku mampir ke minimarket dan beli beberapa roti. Dan ingat kamu pasti belum sarapan. Jadi aku beli roti ini buat kamu." kata Aldi sambil memberikan roti itu "Makasi Kak Aldi buat rotinya. Harusnya kakak ga usah repot-repot beliin aku roti segala. Aku kan jadi ga enak selalu ngerepotin kakak." Kata Kinan merasa tidak enak "Udah ga papa. Kamu makan aja rotinya. Kalau gitu aku balik ke ruangan dulu. Masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan." Kata Aldi berpamitan Aldi pun meninggalkan ruangan Kinan dengan senyum manisnya. Aldi  merupakan manager di perusahan ini. Jadi secara tidak langsung Aldi adalah bosnya Kinan. Ketika pertama kali Kinan bertemu dengan Aldi ia sudah menaruh hati padanya. Dengan sikapnya yang baik dan tidak  pernah memandang orang dari fisiknya serta orang yang sangat ramah. Apalagi terkadang Aldi selalu memberikan perhatian kecil kepada Kinan. Dan itu  menambah semangat Kinan untuk bekerja. Serta membuatnya semakin suka dengan sosok Aldi. Kinan tak lupa melahap roti pemberian Aldi karena memang ia belum sarapan tadi. Karena pagi-pagi sekali ia harus membuat snack dan menjualnya. Jadi untuk sekedar sarapan masih agak repot buat Kinan.   @ sirkuit balap Darren sedang melajukan mobil balapnya di sirkuit miliknya.  Hari ini memang sedang ada jadwal latihan untuknya. Tapi hari ini moodnya benar-benar sedang buruk jadi hampir semua orang yang bermasalah dengannya pasti akan kena marah. Tadi pagi ia harus melakukan meeting yang menguras waktu dan tenaganya. Darren sebenarnya enggan untuk menjalankan perusahaan milik keluarganya tapi sebagai ahli waris keluarga Smith satu-satunya ia harus menjalankan perusahaan ini dengan sebaik-baiknya. Karena bagaimanapun juga perusahan ini sudah dibangun oleh sang ayah dari nol hingga bisa sesukses ini. Jadi Darren berusaha agar ia bisa terus menjaga perusahaan sang ayah sampai kapanpun. "Donny  kerjakan apa yang sudah saya perintahkan. Dan jangan sampai ada kesalahan apapun. Karena saya ga suka itu."  kata Darren tegas kepada Donny kepala mekanik mobil miliknya " Baik Tuan Darren saya akan laksanakan sesuai perintah Tuan Darren.” Kata Donny patuh Darren pun meninggalkan sirkuit miliknya  menuju sebuah mobil yang sudah terparkir rapi disana " Bram kita ke club sekarang." Perintah Darren "Baik Tuan." Jawab Bram patuh Bram adalah orang kepercayaan yang selalu bersama Darren. Sudah hampir 5 tahun lamanya Bram bekerja untuk Darren. Dan Darren sangat puas dengan kinerja yang Bram tunjukan. Jadi hampir semua kegiatan dan pekerjaan yang Darren lakukan selalu ada Bram di sampingnya untuk membantunya. Mobil pun meluncur ke tempat yang Darren diinginkan. Di dalam mobil Darren kembali teringat dengan seorang gadis yang telah membuat seorang Darren Smith yang dingin merasakan  jatuh cinta untuk pertama kali. Darren ingat sekali bagaimana gadis itu membelanya ketika ada sekelompok anak nakal mengerjainya. Dengan sikap berani ia berhasil mengusir mereka semua. Bahkan anak perempuan itu sempat berkelahi dengan anak-anak itu karena terus menggangu Darren. Dan yang membuat Darren terpesona adalah ketika anak perempuan itu mengobati lukanya dan memberikan plester ketika tangannya luka. Padahal Darren tahu lutut anak perempuan itu terluka. Tapi seakan ia tak merasakannya malah mengobati luka Darren. Senyumnya yang ceria disertai lesung pipi yang sampai saat ini Darren tak akan pernah lupa. Hingga sampai saat ini Darren begitu terobsesi pada gadis yang tak ia ketahui namanya. Bahkan ketika itu Darren berjanji pada dirinya bila gadis itu akan menjadi isterinya di masa depan. Maka dari itu Darren terus berusaha mencari keberdaannya. "Bram bagaimana perkembangan pencarian yang saya minta." Tanya Darren sambil melihat email di layar hpnya "Maaf Tuan saya belum bisa menemukannya. Setelah ibunya meninggal, ayahnya menikah lagi dan pergi entah kemana. Tapi saya pastikan akan mencarinya sampai dapat  Tuan."  kata Bram penuh keyakinan " Bram pokoknya saya mau kamu cari dia sampai ketemu. Pakai cara apapun agar dia bisa ketemu. Saya ga peduli berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk melakukan pencarian ini." Kata Darren tajam "Baik Tuan saya akan segera mencarinya."  kata Bram patuh Kinanthi Putri Wicaksana nama yang sudah membuat seorang Darren Smith yang dingin begitu terobsesi padanya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN