Bab 2

1184 Kata
... " Ayah, Bunda.. Dira berangkat dulu ya.. " " Hati - hati ya sayang .. " ucap Alya " Hati - hati Dira, sekolah yang rajin ya sayang ... " " Siap Ayah... " - " Ada apa Bun ... ? " Alya menoleh ke arah suami nya, dan mengerutkan kedua alis nya. " Bunda kenapa ? Ada yang dipikirkan .. ? " " Ah... itu ... Tidak ada apa - apa Yah ... " Dirga menatap dalam wajah istri nya. " Yakin .. ? " " Iya sayang, aku tidak apa - apa , jangan khawatir .. " Dirga hanya menghembuskan nafas. " Baiklah, kalau begitu aku berangkat ya ... " " Iya sayang .. " Alya meraih tangan suami nya dan mencium nya. " Hati - hati dirumah, jangan terlalu lelah. Aku tidak mau kamu sampai keletihan .. " " Iya mas, tenang aja .. Aku cuma mau bersih - bersih rumah dan memasak kok, pekerjaan sehari - hari . " Dirga hanya mengangguk sebagai jawaban. Setelah kepergian suami nya Alya kembali duduk dan menyandarkan diri nya pada kursi makan, memejamkan mata nya dan menghembuskan nafas kasar. " maaf kan aku mas, hanya saja aku tidak bisa memberitahu mu kalau Papa kembali mengusikku akhir - akhir ini ... " ... " Ya, pantau terus rumah nya, dan pastikan anak ku tidak mengetahui keberadaan kalian. " Lelaki paruh baya itu bersandar di sofa kebesaran nya dengan santai. " Sampai kapan kamu akan menjadi anak yang suka membantah Alya .. Lelaki itu sudah sangat merubah sifat dan sikap mu .. Aku akan terus berusaha membuat kalian terpisah .. " Tok Tok Tok .. " Masuk ! " " Permisi Tuan, hari ini akan ada meeting bersama pemegang saham dari Cakra Grup .. " " Hah.. Baiklah, ayo antar aku ke kantor .. " ... " Andira .... ! " Dira menoleh ke arah belakang untuk melihat siapa yang memanggil nya. " Hai Luky .. " Mereka berjalan di koridor sekolah bersamaan. " Dira, sore ini kamu ada acara tidak ? .. " " Sore ini ya ? Aku rencana mau ke Toko bantu - bantu Ayah .. " " Oh ya ? Aku boleh ikut ? .. " Dira menghentikan langkah nya dan menatap ke arah Luky. " Kamu mau ikut ? " Luky mengangguk sebagai jawaban. " Yakin .. ? " " Yakin lah Dir, kenapa ? Gak boleh ya ?.. " " Ah.. maaf bukan begitu Luk, tapi nanti kalau kamu ikut ke toko Ayah, aku takut akan cuekin kamu, sebab kan aku mau bantu - bantu Ayah di Toko, nanti kamu bosan loh ... " " Ya aku ikut bantu - bantu lah .. " " Hmm.. ? " Suara bel masuk terdengar. " Sudah ayo masuk kelas, gak usah bengong. Pokok nya nanti aku ikut kamu ke toko Ayah kamu ya .. " " Baiklah ... " Ucap Dira pasrah. Andira dan Luky memasuki kelas, Andira duduk sebangku dengan sahabat nya Tyas dan Luky duduk di belakang mereka bersama sahabat nya Anton. " Cieee ... yang masuk kelas barengan Luky ... " Tyas menggoda Andira. " Apaa sih Yas ...? Kan cuma masuk kelas bareng ... Biasa aja kali ... " " Kamu sebetulnya anggap Luky apa sih Dir .. ? " Dira menoleh ke arah sahabat nya dengan tatapan penuh tanya. " Maksud kamu .. ? " " Aduh, Diraaa Diraaa.. Masa kamu gak merasa kalau .... " Urung selesai melanjutkan perkataannya, seorang Guru memasuki kelas. " Pagi anak - anak ... " " Pagi Bu ... " Jawab murid secara serentak. " Luky suka sama kamu Andira .. " ucap Tyas berbisik. Andira seketika membeku mendengar ucapan sahabat nya. ... " Pagi Pak Dirga, Pak, hari ini untuk orderan ke PT. Cakrawala Jaya Sentosa mau diantar jam berapa .. ? " " Oh ya, sebentar saya konfirmasi dulu dengan Pak Jordan ya. " " Baik, saya lanjutkan pekerjaan dulu ya pak, nanti boleh diinfokan saja ya pak.. " " Baik Adnan, terima kasih.. " Dirga merogoh ponsel di saku celana nya dan menghubungi seseorang melalui pesan singkat. Tak lama setelah meletakkan ponsel nya di meja. TING!! Suara pesan masuk di Ponsel milik Dirga " Bisa antar setelah makan siang ya Pak, terima kasih .. " Dirga membalas pesan tersebut, dan keluar dari ruangan kerja nya. ... Alya sedang asik memotong sayur di dapur, diri nya sangat hobby memasak, masakan nya pun tidak ada yang tidak enak, semua lezat jika diolah oleh tangan Alya. Saat sedang serius memotong sayuran, Ponsel Alya berdering. Alya pun menyuci tangan nya dan mengering kan dengan waslap yang ada di dekat wastafel. Saat meraih ponsel nya, Ia menghembuskan nafas dengan berat. " Ya.. " " .... " Alya hanya terdiam mendengarkan suara di seberang sana. " .... " " Mama tau jawaban Alya kan ? ... " " ... " " Tidak Ma, cukup. Papa tidak pernah mengerti dan memahami keinginan Alya, Alya sudah cukup hidup banyak tekanan dari Papa. Papa egois Ma.. Alya tidak suka. Dan tolong, tolong kali ini saja, Alya hanya ingin bahagia bersama Mas Dirga dan Anak ku. Jangan ganggu kami Ma.. " " ..... " " Akan percuma Ma, Papa sangat otoriter. Biarlah waktu dan keadaan yang akan menyadarkan nya ... " " ..... " " Ya Ma, Terima kasih, Jaga kesehatan Ma.. " " ..... " Alya meremas ponsel nya, mencoba menetralisir emosi yang ada di dalam dirinya. " kamu tidak pernah berubah Pa, lihat saja kalau sampai kamu macam - macam dengan keluarga ku. Aku tidak akan mengampuni mu Pa.. " ... Bel Sekolah berbunyi panjang, semua siswa berhamburan keluar ruangan kelas masing - masing. " Andira , ayoo .. " " Ah.. Iya Luk. Sebentar .. " " Cieee... mau pulang bareng nih ?... " " Apaan sih Yas .. Jangan mulai jahil deh ... " " Tau lo Yas, iri yaa sama Andira yang diantar pulang sama Luky. Lo mau pulang diantar juga ? ... " " Apa sih lo tronton! Nyamber aja kaya petir ... " " Yeee... nama gue cakep cakep jangan diganti jdi tronton, bokap nyokap gue susah payah nyari nama yang cocok... " " Hilih, lebay ... " " Anton Tyas udah, kenapa jadi pada ribut sih, Yaudh gue sama Andira duluan ya ... " " Iya Luk, hati hati.. jangan ngebut, jangan ngambil kesempatan dalam kengebutan.. " " Apa sih lo ! Yuk ah Dir, kita jalan .. " Andira mengangguk " Yas ,Nton, gue duluan ya ... " " Oke Dir, hati hati ... " ucap Tyas dan Anton bersamaan . " Mereka ada kemajuan juga akhir nya .. " gumam Tyas Anton menautkan alis nya. " Kenapa muka lo gitu... ? " " Ah.. nggak kenapa kenapa ... Mau balik bareng gak ? " " Serius mau ngajak gue bareng ? " " Dua rius, ayooo buru ..! " Anton melangkah cepat keluar kelas meninggalkan Tyas yang masih membereskan buku - buku nya. " Anton! Tungguin ! Niat ngajak bareng gak sih, kok malah ditinggal ! ... " Tyas dengan terburu - buru langsung mengejar Anton. ....
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN