Menyesal. Mungkin, itu satu kata yang tepat menggambarkan semua perasaan yang Reyhan rasakan selama beberapa minggu terakhir. Semua ini berawal dari kecemburuan yang dia rasakan kepada pria bernama Radit yang memberi Deeva buket bunga mawar merah yang selalu Deeva peluk seolah buket itu memiliki arti tertentu di hatinya. Senyuman lembut dan penuh Binar yang Deeva perlihatkan kepada pria itu nyatanya membakar api cemburu yang awalnya dia kira sudah berhasil dia padamkan. Api cemburu yang membuatnya berpikir untuk menjauhi Deeva adalah cara terbaik untuk kembali memadamkannya, tanpa menyadari bahwa bara api itu ada dalam sekam dan saat angin berhembus malah membuatnya semakin besar. Kecemburuan yang belanjut bahkan sesaat setelah wisuda Deeva, bagaimana kata-katanya itu kembali menyakiti

