BAB 25 – Menyesal

1535 Kata

Pukul 3 dini hari. Reinald terjaga, ia melihat Andhini sudah terlelap di sampingnya. Kondisinya sangat memprihatinkan, mata wanita itu sembab dan bibirnya bengkak dan sedikit luka. Reinald tercenung, ia merasa kasihan melihat wanita yang ada di hadapannya. Ia mengutuk dirinya sendiri yang sudah tega memperlakukan Andhini kasar, tanpa hati. Reinald lalu membelai lembut puncak kepala Andhini. Ia merasa sangat bodoh karena memperturutkan emosi ketimbang hati. Tanpa di sengaja, netra Reinald berkaca-kaca, ia menyesal. Reinald kemudin menyentuh lembut bibir Andhini yang terluka oleh ulahnya. “Mas, a—apa yang kau lakukan.” Andhini terjaga, sentuhan Reinald meninggalkan rasa perih di bibirnya. “Maafkan mas Dhini ... mas sungguh minta maaf, mas tidak bermaksud menyakitimu.” Reinald membelai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN