Chapter 2 - My Wedding

1503 Kata
Chapter 2 - My Wedding Hari pernikahan tiba. Ini adalah hari yang bahagia sekaligus menegangkan bagi Clarisa dan Rendy. Meskipun Rendy pernah menikah dengan Fitri, tapi saat hari pernikahan seperti ini. Ia masih merasa grogi. Pernah mengalami pernikahan. Bukan berarti pandai menyembunyikan rasa groginya. Rendy justru malah gemetaran sejak tadi, saat pak penghulu sudah ada di depan matanya. Harusnya yang menjadi wali nikahnya itu ayah kandungnya Clarisa. Tapi berhubung Clarisa membenci ayahnya ia tidak mau ayahnya hadir dipernikahannya. Rendy sudah membujuk Clarisa. Dan mencoba mencari ayah kandung Clarisa sayangnya, ayah Clarisa tidak ditemukan. Jadi mereka sepakat. Yang menjadi wali nikahnya adalah pak penghulu sendiri. Karena memang tidak ada saudara laki-laki di keluarga Clarisa yang harus dijadikan wali nikah. "Saya terima nikah dan kawinnya Clarisa Andria Molefatho binti Surya Darmawan. Dengan emas kawin dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!" ucap Rendy lantang dengan satu nafas. "Bagaimana para saksi? Sah?" tanya penghulu. "Saaaahhhh!" seru para saksi dan tamu undangan. Akhirnya Clarisa menikah dengan Rendy juga. Meskipun menikah di Singapura. Mereka tetap meminta ijab kabulnya dalam bahasa Indonesia. Babak baru telah dimulai. Di mana Clarisa akan mulai menjadi istri Rendy Manatha. Rendy akan menjadi ayah dari anak-anak Clarisa kelak. Rasanya baru kemarin ia kenal dengan Rendy. Bertemu Rendy di taman. Menuduh Rendy memotret dia. Didalam pikiran Clarisa malah flash back saat pertama kali bertemu dengan Rendy. Flash back. Clarisa sibuk dengan sketsa yang ia buat. Baju kebaya hijau untuk pengantin pria dan wanita, Clarisa gambarkan. Jika ada waktu senggang, Clarisa memang selalu menyempatkan diri. Untuk keluar dan mencari inspirasi untuk baju terbarunya. Dan syukurnya. Para client selalu mendapatkan busana yang pas saat wedding. Kadang ada pula client yang meminta gaun atau jas yang limited edition. Ya mau tidak mau, Clarisa harus memutar otaknya untuk membuat yang baru. Srrrett srrett "Shitttt! Otak gue mampet gini! Pokoknya tarmalem gue harus selesaiin kebaya hijau ini," rutuk Clarisa kesal. Pandangan Clarisa tertuju pada seorang cowok yang baru saja memasuki taman. Cowok itu menenteng sebuah kamera. Cowok itu sedang asik memotret setiap objek yang ada di taman kota itu. Parasnya yang putih bersih membuat aura tampannya terlihat jelas. Tubuh yang atletis, tinggi dan mata yang dalam membuat para perpempuan mungkin akan tergila gila melihatnya. Cklik cklik Suara kamera itu mengganggu pendengaran Clarisa. Ternyata cowok itu sudah mendekati posisi Clarisa duduk. Yang pastinya, Clarisa curiga cowok itu memotret dirinya. "Lo fotoin gue?!" tegur Clarisa pada cowok itu. Tapi, sepertinya cowok itu tidak menghiraukan perkataan Clarisa. "Heh ngapain lo motret gue! Disini kan banyak objek. Tuh ranting-ranting atau burung-burung aja yang lo foto. Jangan foto gue!" damprat Clarisa sambil menghampiri cowok itu. "Lo geer banget sih. Gue emang lagi fotoin burung kali. Lo aja yang ke geeran!" katanya. Muka Clarisa merah padam karena malu. Mungkin benar, cowok itu sedang foto burung. Cklik cklik. "HEH! Tuh kan bener lo foto gue!" kali ini Clarisa yakin cowok itu sedang memfoto dirinya. "Astaga nih cewek. Kegerannya maksimal banget yah. Kalo lo ga percaya nih lihat!" cowok itu memperlihatkan kameranya pada Clarisa. Clarisa terperanjat. Memang benar cowok itu memang sedang memotret suasana sekitar tempat duduk Clarisa. “Whatever. Gue jadi ga mood!” Clarisa meninggalkan cowok itu. Kalau mengingat hal itu, rasanya bikin Clarisa senyam senyum sendiri. Bagaimana tidak, tenyata memang Rendy tidak sengaja memotret Clarisa. Memang mungkin sudah jodoh mereka. Usai selesai acara ijab kabul. Clarisa berganti pakaian yang asalnya pakai kebaya serba putih. Jadi memakai gaun bridal putih. Rancangan dirinya sendiri. Ia mematut dirinya sendiri. "Bunda, harusnya bunda ada disini. Clara sekarang sudah menikah bun, semoga bunda melihat ini semua. Clara harap bunda hadir dipernikahan Clara. Clara kangen sama bunda," ucap Clarisa didepan cermin. "Hei! Pengantin enggak boleh nangis. Elo harus semangat! Selamat Clara, akhirnya elo nikah juga sama Rendy!" seru Carina saat menerobos masuk ke ruang make up pengantin bersama sahabat Clarisa lainnya. "Gue yakin, nyokap elo pasti hadir kok. Hari ini adalah hari bahagia elo. Jadi simpan dulu air mata elo. Ini adalah hari bahagia elo ingat Clara!" dukung Rini. "Gue ngerti kok apa yang elo rasakan. Gue juga pas nikah udah enggak ada nyokap. Tapi saat gue nikah kemarin gue ngerasa, kalau nyokap hadir dipernikahan gue. Selamat yah, Clara! Semoga cepet dapet momongan. Tuh kayak Carina. Setahun dapet satu, anaknya udah dua sekarang. Haha," ucap Putri sambil melirik ke arah Carina. Sedangkan Carina hanya tersenyum. Ia juga tidak menyangka, akan sekaligus dikasih dua anak. Enggak apa-apa. Banyak anak banyak rezeki. Hehehe. "Happy Wedding Clara!" ucap mereka bebarengan. "Makasih yah, kalian memang sahabat terbaik aku. Aku janji hari ini enggak akan meneteskan air mata. Tinggal elo nih Rin, yang belum nikah. Kayaknya elo sama Agung cocok deh," komentar Clarisa mulai menjodoh-jodohkan Rini dengan Agung. Apa mungkin sejarah akan terulang? Fotografer akan cinlok di tempat kerja. Seperti Clarisa dan Rendy. "Iya elo sama Agung aja. Makanya Rin, elo jangan galak-galak sama cowok! Biar cepat dapat jodoh!" sindir Putri sambil bercanda. Clarisa memang mempunyai tiga sahabat. Yaitu Rini, Carina dan Putri. Rini memang paling bijaksana diantara mereka berempat. Yang pertama nikah justru si bungsu Putri. Saat menikah, Putri juga menggunakan jasa Molefatho Wedding Organizer milik Clarisa. Saat itu Putri menggunakan konsep hello kity dipernikahannya dengan Bastian. Sekarang Putri sedang hamil anak pertamanya. Setelah sekian lama menunggu kehadiran buah hatinya. Tadinya Bastian melarang Putri ke Singapura karena sedang hamil. Tapi masa iya, dipernikahan sahabatnya, Putri tidak datang. Jadi terpaksa Bastian mengizinkan Putri datang. Bastian ikut cuti karena harus memantau Putri. Jangan sampai hal yang tidak memungkinan terjadi. Karena mereka sangat menunggu-nunggu kehadiran buah hatinya. Sedangkan Carina, dia adalah apoteker sekaligus penulis sukses. Ia menikah dengan Risman di Paris, Prancis. Carina juga menggunakan jasa Molefatho Wedding Organizer. Konsepnya hampir sama seperti pernikahan Clarisa. Hanya saja dipernikahan Carina dan Risman. Mereka menambah busana saat pernikahan mereka. Yaitu memakai pakaian Jepang. Karena memang Risman ada turunan Indonesia-Jepang. Carina sekarang sudah dikaruniai dua orang anak perempuan yang lucu-lucu. Bedanya hanya setahun. Mereka tidak jauh berbeda seperti anak kembar. Sedangkan Rini, ia masih asik dengan kesendiriannya. Mungkin karena dulu pernah dikhianati. Makanya ia jadi susah move on. Baru-baru ini memang Clarisa melihat Agung mendekati Rini. Sangat terlihat kentara kalau Agung suka pada Rini. Agung kelihatanya baik kok, mungkin tinggal Rininya saja yang harus memberikan kesempatan pada Agung. Membuka hatinya, agar bisa menjalin hubungan dengan Agung. "Mbak Clara ayo! Acara resepsinya mau dimulai!" ucap Silvi yang sudah selesai mendandai Clarisa. "Lo bener-bener cantik Clara, bahagia selalu yah," bisik Carina saat Clarisa akan keluar dari ruang make up pengantin. Diluar sana, sudah ada Rendy dengan jas putihnya. Sangat serasi dengan gaun bridal putih yang dipakai Clarisa. Musik klasik mulai mengalun saat Clarisa menuruni anak tangga. Bak putri kerajaan yang turun dari tangga. Bak bidadari yang turun dari kahyangan. Itulah yang ada didalam pikiran Rendy sekarang. Clarisa sangat cantik. Rendy sampai diam tanpa kata. Ternyata Silvi jago juga mendandai istrinya. Perlahan Clarisa turun dengan angun dengan membawa buket bunga mawar putih. Rendy tersenyum melihat bidadari hatinya turun dengan sangat anggun. Konsep pernikahan yang dibuat Clarisa sendiri memang sangat bagus. Ini lebih bagus dari pernikahan yang pernah Rendy tangani bersama Clarisa. Karena memang mereka yang mengalaminya sendiri. Sesampainya dianak tangga terakhir. Rendy langsung berlutut. Seperti pangeran yang berlutut pada tuan putri. "Mau kah kamu berdansa denganku?" tanya Rendy. Clarisa hanya mengangguk tanpa bersuara. Kemudian mereka berdansa ditengah para tamu udangan. Yang jelas membuat para tamu udangan yang jomlo ngiler melihat adegan ini. Sangat indah dan romantis. Clarisa memang paling bisa memilih konsep yang sangat bagus. Tidak heran kalau jasa Wedding Organizernya selalu terpakai oleh clientnya. Rendy saja yang sudah dua kali menggunakan jasa Molefatho Wedding Organizer. Sangat puas dengan hasil kerja timnya. Semoga saja Molefatho Wedding Organizer milik Clarisa semakin sukses dan semakin maju lagi. Acara resepsi berlangsung sampai jam dua belas malam. Karena memang Clarisa menginginkan resepsi di malam hari. Meskipun malam hari, itu tidak menyurutkan tamu undangan Clarisa. Banyak sekali yang berdatangan. Kebanyakannya client Clarisa yang dulu pernah memakai jasa Molefatho Wedding Organizer. Diresepsi malam, Clarisa memakai wedding dress berwana biru langit. Pas momennya dengan langit malam ini yang sedang cerah. Sedangkan Rendy juga memakai jas yang senada warnanya dengan gaun Clarisa yang dipakai. Mereka benar-benar menjadi raja dan ratu sehari dihari ini. Meski Rini yang memimpin acara pernikahan ini. Hasilnya sama bagusnya saat Clarisa yang memimpinnya. Rini memang paling bisa diandalkan. Clarisa tinggal jadi ratu sehari saja, tanpa harus memikirkan jalannya acara pernikahannya sendiri bersama Rendy. Tepat tengah malam, ada banyak kembang api yang diletuskan ke langit. Persis seperti tahun baru. Acara pesta kembang api ini menutup acara pernikahan Clarisa dan Rendy. Benar-benar akan menjadi the best momen dalam hidup Clarisa dan Rendy. Semoga saja, setelah ini hanya ada kebahagiaan yang tersisa. Karena memang babak baru telah dimulai. Di mana semuanya akan berbeda. Justru saat setelah menikah akan semakin terlihat sifat masing-masing. Yang tadinya saat pacaran tidak kelihatan. Akan terlihat setelah menikah. Baik sifat buruk maupun sifat baiknya. Mereka harus menerima semua resiko itu. Berani memutuskan untuk menikah. Berarti berani untuk menerima segala resiko yanh mereka harus ambil setelah menikah.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN