Hidup Baru Mikayla

1659 Kata

Uap hangat memenuhi kamar mandi. Dindingnya berembun, air masih menetes dari pancuran yang mengalir pelan. Tubuh Mikayla bersandar pada d**a Arsenio, kulit mereka bersentuhan tanpa jarak, napasnya masih tersengal karena ciuman panjang barusan. Ia menatap mata pria itu lama. Lalu tangannya bergerak ke bawah, menyentuh bagian Arsenio yang sejak tadi menegang, siap untuk ditelan kembali. Arsenio mengerang rendah saat tangan Mikayla menggenggamnya. Tapi bukan itu yang membuat pria itu terdiam. Mikayla menatapnya dalam, lalu berkata tanpa ragu. “Jika memang semua ini sudah tak bisa dihindari, maka kali ini aku yang memilih.” Mikayla mengangkat tubuhnya perlahan, menyelipkan tangannya di antara mereka, lalu memposisikan dirinya. Ia menurunkan pinggulnya pelan-pelan, membimbing Arsenio masuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN