"Yang tahu manusia yang baik itu hanya Allah, Rain. Aku masih percaya kalau jodoh itu cerminan. Kamu mungkin di hadapan orang lain dianggap belum sebaik itu. Tapi aku tidak menilaimu sepenuhnya begitu." Ia menghela nafas. Tanpa sadar menggenggam tangan Rain begitu kuat. Karena ia takut kehilangan. Sungguh takut. Itu adalah hal yang tak bisa ia bayangkan sama sekali. "Rain, setiap manusia itu punya sisi baik dan buruk. Aku juga. Kamu dan yang lain mungkin melihatku tampak baik. Tampak sempurna. Itu karena aku ingin menghadirkan itu untukmu dan yang lain. Kelak ketika cukup lama bersama, kamu akan tahu sisi kurangku. Aku juga punya kekurangan Rain. Dan kamu juga sama. Kamu baik. Dalam hal lain kamu baik. Kamu selalu tulus menolong orang lain. Kamu bahkan mengorbankan banyak hal untuk mereka.

