Keysa hanya bisa mengangguk patuh. Tanpa bisa menjawab. Karena memang ia merasa bersalah disini. Tidak seharusnya ia memisahkan ayah dan anak tersebut. Tatapan kakek tertuju pada anaknya, Erlangga. “Dan kamu! Aku tidak akan mengijinkan kau membuat pengumuman yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Biarkan Reynand dan Keysa menyelesaikan masalahnya lebih dulu. Barulah jika memang mereka berdua memilih untuk bercerai. Kamu bisa mencarikannya calon suami yang tepat. Tapi jika Keysa sendiri yang ingin menikah dengan Dito. Maka aku tak akan menghalanginya lagi. Asalkan dia bahagia. Aku akan merestuinya.” Ucap kakek yang sedikit kesal ke arah Erlangga yang di jawab dengan anggukan kepala saja darinya. Semua orang akhirnya bisa bernafas lega. Karena telah mencapai kata sepakat.

