Terlalu larut dalam lamunannya. Kanaya sampai tidak sadar sejak tadi diperhatikan oleh seseorang dari arah belakangnya. Berdiri tak jauh dari tempatnya duduk seorang diri. Helaan napas orang tersebut menandakan jika ia pun ikut merasakan kesedihan yang sedang dirasakan oleh Kanaya juga. Hatinya juga ikut merasakan kesedihan yang di rasakan oleh Kanaya. Ingin sekali ia bisa membuat wanita yang sangat dicintai itu kembali seperti dulu. Menjadi wanita yang selalu ceria dan tertawa. Tapi, semenjak kepulangan mereka berdua dari Jakarta. Kondisi Kanaya semakin memburuk. Ia semakin menjadi lebih banyak diam. Hanya di Koperasi saja, Kanaya bisa sedikit tersenyum. Walaupun Dito tahu bahwa itu hanyalah senyum yang dipaksakan olehnya. Untuk menutupi kesedihannya yang memang tidak ia tampakkan d

