243. Tragedi

1042 Kata

“Baby, seperti apa wajahmu, nak? Apakah mirip mama atau papa, yah? Papa sangat merindukanmu dan juga mamamu, Nak?” ujar Reynand sendu menatap foto USG terakhir Kanaya saat itu. Setetes air matanya menetes dan jatuh tepat di atas foto itu. “Mungkin sekarang kamu sudah berusia tiga bulan, yah? Pasti sangat lucu dan menggemaskan sekali. Hahhhhhh....Tuhan! Kapan aku akan Engkau pertemukan dengan istri dan anakku?” lirihnya menatap kaca jendela besar di kantornya malam ini. Ada rasa kesal, kecewa, sedih yang kini bercampur aduk menjadi satu dalam hatinya. Penyesalan pun turut serta ia rasakan. Banyak kata ‘Seandainya’ yang ia lontarkan dalam setiap lamunannya sepanjang harinya. Tapi tetap saja, itu juga tidak bisa membuat Kanaya dan anaknya Kembali ke sisinya dan berkumpul dengannya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN