“Sekarang yang harus Lo pikirkan adalah tentang perusahaan. Lo harus fokus dulu sama masalah ini. Gue yang akan hubungi pihak sana. Supaya Lo bisa ketemu sama pak Erlangga atau anaknya juga malah lebih bagus.” Celetuk Devan tiba-tiba. Setelah keheningan yang tercipta didalam ruangan Reynand. “Jadi maksudnya Lo yang minta ketemu. Tapi Reynand yang datang kesana? Gitu?” tanya Bobby memastikan pemikirannya sendiri. Devan mengangguk santai. Dan masih tetap menatap Reynand yang tidak tertarik tampaknya dengan pembahasan ini. “Gue nggak yakin dan malah takut kalau pihak pak Erlangga marah. Karena merasa dibohongi sama kita. Nanti bukannya dapat Pinjaman uang, malah gue yang di tuntut.” Gerutu Reynand yang tidak yakin akan rencana dari sepupunya yang seenaknya sendiri ini. Dan entah m

