121. Dia pulang

1235 Kata

Acara makan siang pun berlangsung dengan canda dan tawa yang disebabkan oleh Kanaya. Ia tak henti-hentinya menggoda bapak yang awalnya suka menggodanya. Saat mereka baru bertemu. Mereka bertiga tampak selayaknya sebuah keluarga kecil yang bahagia. Dan sangat harmonis. Setelah makan siang. Kanaya yang kelelahan pun tertidur pulas. Dan lupa jika ia harus secepatnya menghubungi Andi atau Reynand yang pasti sangat mencemaskan dan mengkhawatirkannya. Ibu membuka perlahan pintu kamar yang ditempati oleh Kanaya. Beliau tersenyum tipis melihat wajah damai Kanaya yang tengah terlelap. Sang suami tiba-tiba saja datang dan memeluknya dari belakang. Ikut melihat seorang wanita cantik yang mereka tolong tadi. “Pasti anak kita juga akan seumuran dengannya jika masih hidup, Pa!” Tukasnya pela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN