“Bagiku, istriku adalah tetap Kanaya Prameswari. Wanita yang aku nikahi di Jerman di gereja yang menjadi impiannya.” Pungkas Reynand berusaha untuk mendapatkan kembali sosok yang ia cintai. “Ya, kau benar. Aku memang bukan wanita yang dulu. Sosok itu sudah terkubur bersama kenangan buruk yang dulu aku alami.” Ujarnya yang masih marah akan ucapan Reynand. “Tapi aku tidak ingin kau berubah demi orang lain? Aku hanya ingin jika kamu berubah itu ke arah yang lebih baik lagi. Menjadi sosok yang lebih baik lagi. “ jelas Reynand pelan. Tatapannya kini lekat memandang sorot mata yang marah namun juga terselip rasa sakit dan kecewanya. Reynand bisa melihat itu dengan jelas. Pria itu sadar, jika Keysa hanya merasa kecewa pada keadaan yang ia lalui dulu. Walaupun ia tak ingin menyalahkan

