Melihat senyum pria tersebut. Kanaya mendesah lega dan kembali menunduk. Membalas pelukan pria tersebut. Semakin menenggelamkan wajahnya di d**a bidang pria yang ia kenal itu. Tak ada kalimat yang terucap dari dua orang dewasa ini. Hanya Isak tangis Kanaya yang menghiasi sunyinya suasana taman di siang hari ini. Karena memang hanya inilah yang saat ini paling dibutuhkan oleh Kanaya. Sebuah pelukan hangat seseorang yang mampu menenangkan hatinya yang kini terluka. Tak ada ucapan yang terlontar dari mulut kedua orang dewasa yang kini tengah saling memeluk erat. Tak peduli akan keadaan sekitarnya. Harapan yang sempat ia gantungkan pada pertemuannya dengan Reynand. Nyatanya hanya menyisakan luka pada relung hatinya. Lelah karena terlalu banyak berharap. Berharap pada sesuatu yang memang belu

