"Mak ...," Panggil Usep kepada emaknya yang sedang berjalan mengambil handuk di belakang. "Iya ada apa? " tanya balik wanita yang telah melahirkan Usep. "Besokkan Usep mulai masuk SMA nih, Mak." "Iya tau, ngapa emang?" tanya emak keheranan memandangi wajah anak lelaki satu-satunya. "Boleh gak mulai besok Usep dipanggilnya Omar aja?" tanyanya pelan, sambil melirik wajah emak takut dengan ekspresi emaknya. "Apa?Omar?" Bulan kaget, hingga matanya melotot. Handuk yang sudah digenggamannya jatuh mengenaskan dilantai semen rumah kontrakan mereka. "Ngaco ah! emang ngapah harus ganti panggilan?" tanya Bulan selidik, sambil mengambil kembali handuk yang jatuh tadi. "Biar agak keren dikit Mak, kalau namanya Omar, " jawab Omar polos sambil menyeringai. "Keren?" wanita itu memastikan kembali dengan memperhatikan anaknya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kulitnya coklat, badannya gemuk, pipinya bulat, hidungnya pesek. "Kaga pantes!" ucap wanit jujur geleng-geleng sambil mencebikkan bibir atasnya. "Yah ... Mak, itukan keren Mak. Omar, kayak nama sahabat Nabi." Usep menjelaskan dengan mata berbinar. "Kaga, pokoknya tetep Usep!" bantah Bulan tidak setuju dengan ide anaknya. "Yah ... Mak, Omar ya Mak?" kata Usep lagi setengah memaksa. "Usep," balas wanita itu tidak mau kalah. "Omar, " kata Usep sama keras kepalanya. "Ck ck ... sekali Usep tetap Usep, kaga pake ganti!" kata Bulan mulai sewot sambil berjalan ke arah kamar mandi melewati Usep yang masih memohon dengan panggilan baru untuk dirinya. Hhhmmm...Usep menghela nafas pasrah. Pintu kamar mandi dibuka emak, langsung wanita menggantung handuk dan mengambil odol, lalu mengolesi di sikat gigi berwarna ungu yang sudah megar bentuknya. "Mak ... ada satu lagi Mak," ujar Usep sedikit tidak yakin. "Apa lagi sih, Sep?" asap emosi mulai naik ke atas kepala. "Besok-besok kalau temen sekolah Usep ke rumah, emak Usep panggil dengan panggilan mamah boleh yak?" tanya Usep sambil nyengir kuda, kali ini kuda pony karena disertai kedipan mata kepada emaknya. "Apa?" Glek! Seketika Bulan menelan busa odol. "Usep!" wanita berteriak dengan mulut masih tersisa busa odol sambil melempar sikat gigi yang sudah kadaluarsa tadi ke arah anaknya.