Darren tertawa dalam hati saat melihat Moza yang kini memeluknya. Weekend pagi yang indah. Dia akhirnya bisa berolahraga. Namun tidak di tempat terbuka, melainkan di atas ranjang dengan seorang wanita. Wajahnya masih memerah. Dia sangat puas, tapi itu belum cukup. Darren merasa aneh dengan tubuhnya yang kembali b*******h. Diliriknya Moza yang masih kelelahan dan bersembunyi di balik tubuhnya. Tangannya dengan lembut menyentuh kulit putih itu dan membuat Moza mengangkat wajahnya. Darren membingkai wajah manis seraya mendekat. Dia tidak lagi segan untuk mencium wanita itu dengan rakus. Menyingkirkan kembali selimut yang kini menutupi tubuh telanjang mereka. Tangannya sudah menjalar, menyentuh setiap inci tubuh itu. Membiarkan lenguhan lirih terdengar. Semakin Darren mendekat. Semakin dia

