Luka yang Sama

1253 Kata

Suasana ruangan itu sangat hening. Lampu temaram membuat penglihatan menjadi tidak begitu jelas. Namun hal itu menjadi suasana yang tepat untuk sepasang suami istri yang baru saja selesai memadu kasih. Keduanya kini saling berpelukan satu sama lain dalam kondisi telanjang. Desah napas keduanya terdengar mulai beraturan. "Darren, kau dan Catherine, bagaimana kalian bisa berpisah?" Itu adalah pertanyaan pertama yang terlontar dari mulut Moza, setelah sebelumnya dia dan Darren menghabiskan waktu untuk saling berbagi peluh bersama. Tangannya menyentuh lengan Darren yang kini melingkar di dadanya. Moza merasakan embusan napas hangat dari belakang. Tubuhnya dengan Darren sangat rapat seolah tak ada jarak di antara mereka. Sesekali, lelaki itu juga mengecup lehernya dengan gemas. "Kenapa kau b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN