Wasiat yang Sebenarnya

1292 Kata

Darren menatap Moza yang tertidur di sampingnya. Dia tersenyum saat memerhatikan wajah wanita itu yang kelelahan. Tangannya terulur mengusap lembut pipi itu dan mengecupnya ringan. Tak lupa, Darren menarik selimut hingga mencapai leher. Perasaannya menghangat seketika saat mengingat percintaan penuh gairah mereka. Dia merasa aneh saat tidak bisa berjauhan dari wanita itu. Bahkan Darren enggan beranjak dari ranjang dan lebih memilih menemani Moza. Apa yang terjadi dengannya? Kenapa dia berubah seperti ini? Darren merasakan hatinya condong pada Moza. Ini di luar rencananya. Tidak boleh ada ketertarikan pada wanita itu. Namun sepanjang hari, pikirannya hanya dipenuhi oleh Moza. Apalagi hatinya masih tidak tenang memikirkan ucapan Leon. "Jangan mengkhianatiku. Aku mempercayaimu, Moza. Jangan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN