Part 9

2366 Kata

Cassie berkali-kali menghela napas panjang, memejamkan mata, dan berharap ketika ia membukanya, semua adalah mimpi dan yang didengarnya adalah sebuah kebohongan. Namun, semua itu sia-sia. Yang mengatakan kematian mantan si pria terhormat itu adalah keluarganya sendiri, bahkan mereka mengirimkan foto pemakamannya. Jadi, mana mungkin mereka berbohong. Cassie mendesah lelah sambil menempatkan kedua tangan menyentuh pagar balkon. Manik coklat keemasannya lantas berpedar menatap pekatnya langit malam yang penuh bintang. Dirasakannya udara malam yang kian menusuk. Hening, tentu saja, karena orang-orang yang telah menghentikan aktivitasnya dan memilih melanglangbuana ke alam mimpi. Ia lantas kembali memejamkan mata kembali sambil membiarkan embusan angin malam yang membelai pipinya. Berulang kal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN