*Membaca Al-Qur'an lebih utama* Keluarga kecil Agil tengah menikmati kebersamaan di ruang keluarga sambil menonton tv. Dengan kedua anaknya yang tengah asyik menggambar di karpet yang menang di khususkan untuk kedua putranya. "Abang punya walna melah gak? Punya adek habis." Rasya dengan cepat memberikan pensil warnanya ke arah sang adik. Aji sendiri memantau kegiatan kedua anaknya dari atas sofa. Beberapa kali ia harus menegur salah satunya di saat ia merasa sudah kelewat batas. "Abang, adek pinjem walna bilu boleh?" "Boleh." Rasya kembali memberikan pensil warnanya tanpa banyak protes ataupun banyak tanya. Aji berdecak kagum melihat kesabaran dan kesanggupan sang anak mengolah emosi, mungkin jika Aji yang menjadi Rasya, ia akan marah kepada Arsya yang selalu mengganggu ketenang

