*Membaca Al-Qur'an lebih utama* Keadaan kantor terlihat sudah ramai, bahkan parkiran sudah hampir terisi semua, Aji dan Dita yang baru saja sampai di gedung perkantoran memutuskan untuk berjalan saking berjauhan, hal ini bukan semata karena langkah kaki Aji yang lebih lebar dari pada Dita. Hanya saja, istrinya itu sedang merajuk, dan enggan berjalan bersisian dengannya, bahkan saat di mobil tadi, Dita memilih duduk di belakang sang suami, menjadikan Aji terlihat lebih seperti supir pribadinya. Semua ini berawal dari telur dadar yang Aji masak terlalu berwarna kekuningan, ketika bangun tidur, Dita dengan semangat langsung memerintahkan Aji untuk memasak telur dadar dengan irisan bawang merah dan cabai rawit, dengan setengah semangat Aji menuruti titah Baginda ratu, bahkan ia harus rel

