Dan Nadia berkahir bersama Sule di sebuah kafe dekat gang rumahnya. Keduanya memutuskan untuk berbicara di kafe setelah menimbang jika emak sama babe tiba-tiba menjadi orang kepo yang ingin mendengar apa saja yang sedang mereka bahas. Nadia mengaduk minuman di depannya dengan sedotan sembari menunggu Sule membuka pembicaraan. Sedangkan Sule sendiri masih asyik melihat Nadia yang entah kenapa setiap harinya terlihat semakin cantik. "Nad, Abang mau tanya boleh?" Nadia mendongak menatap Sule dengan penuh tanya. "Boleh, Bang. Mau tanya apa?" "Kalau seumpama mamak Abang sampe kita nikah masih gak ngasih restu gimana?" Entah kenapa Nadia merasa ada denyutan di lubuk hatinya, membayangkan jika dirinya berumah tangga tanpa ada restu ibu mertua. Bagaimana ke depannya? Bagaimana cara memp

