Reda tahu Ta pilihan menyedihkan, tapi bukan Abifata yang memilihnya. Gazain yang membawa Ta. Saudara kembar yang belum pernah sekalipun mengkhianatinya, sulit bagi Reda untuk menolak kebaikan Gazain. Reda tersenyum, hinaan Arthur harus ada balasannya. “Yah, dan kau cemburu kepada pria yang tak menarik itu, bukan?” olok Reda menangkap sosok Ta dengan kamera belakangnya. “Kau kalah memilikiku dari pria ini. Kasihan sekali, Arthur Bakrie.” Arthur murka melihat Ta berbaring santai di ranjang Reda. “Pernikahanmu akan berakhir!” Reda tertawa riang, sengaja dibuatnya menawan. “Kami memang menikah kontrak, Arthur. Kau lupa, ya? Mengapa kau mendadak marah-marah, hm?” “Kau ---!” “Aku sibuk. Kau lihat posisinya sudah siap begitu? Kau pasti paham selanjutnya, bukan?” Reda memberi kecupan jarak

