" Oalah nasib nasib! Masa punya pembantu seperti tidak punya pembantu!" omel Nathan dengan tangan membawa Alat Pel lalu mulai mengepel dari kanan ke kiri dengan air yang mengembung karena tak ia peras. Kembali dia celupkan lagi alat pel kedalam air dan langsung dia gosok- gosokkan ke lantai. “ Kalau tidak salah hari ini hari Sabtu? Harusnya sebagai pelajar hari ini hari libur bebas tugas santai begitu! Kenapa harus bersih- bersih rumah seperti Romusha . Apa gunanya punya pembantu kalau akhirnya masih disuruh bersih- bersih rumah juga!” omelnya. " Kalau ada pembantu dan masih harus beres- beres sendiri, rugi bayar mahal buang duit." ucapnya sakartis. Narend yang kebetulan lewat menatap Narend dengan wajah mengancam, menyuruhnya untuk diam. “ Dasar orang gila sialan! Kamu pikir adik

