44

1129 Kata

Bayangan berbagai kemungkinan buruk melintas di kepalanya, membuat emosi dan kekhawatirannya semakin memuncak. Nala mungkin tidak tahu, tapi Angga, mantan suaminya, masih memiliki koneksi yang bisa saja mengganggu atau bahkan menyakiti Nala jika tahu keberadaannya. Ebas menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri meskipun hatinya bergejolak. Ia tidak marah karena Nala pergi, ia lebih khawatir. Kekhawatiran itu bercampur dengan rasa bersalah karena beberapa hari terakhir dia tidak memberi perhatian penuh pada Nala setelah insiden laporan Elvira. Ia tahu Nala butuh ruang, tapi bukan berarti pergi sejauh ini tanpa komunikasi. Saat pandangannya tertuju pada sebuah taksi di depan, firasatnya langsung bekerja. “Itu pasti dia,” gumamnya. Tin… Tin… Klakson mobil Ebas menggema di jalan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN