d**a Alexa berdegup ketika mendapatkan lirikan mata dari Melfi saat wanita itu memberitahu bahwa Javier kedatangan tamu. Pikirannya melayang pada seorang wanita yang belakangan sering dibicarakan Melfi padanya. Namun sejak ia kembali bekerja lagi tiga bulan lalu, Silva hanya dua kali saja datang menemui Javier. Itupun tidak berlangsung lama, hanya sekitar satu sampai satu setengah jam saja. Urusan bisnis, biasa Javier menjawab rasa penasarannya.
Pintunya terbuka dan seorang wanita cantik masuk dengan langkah yang anggun menuju ke meja Javier sambil melemparkan senyumnya yang menawan.
Bukan Silva, batin Alexa bergumam.
Javier berdiri menyambut wanita itu dan mencium pipi kiri dan kanannya, “Apa kabar Ceisa?” tanyanya dalam bahasa Spanyol.
“Baik Javier,” jawab wanita itu dalam bahasa ya
