Menguatkan

2162 Kata

Kini Aurel sudah terdiam. Tanpa obat penenang, tubuh gemetarnya sudah mulai berangsur membaik. Namun air mata justru mengalir deras di pipi wanita itu. Sungguh dia sudah mengingat semuanya. Pemerkosaan... Kehamilannya... Sakitnya dibuang... Kegilaannya... Hingga kegugurannya... Semuanya sungguh menyakitkan. "Aurel... Aurel... Aurel..." Suara seorang wanita berusaha membawa Aurel kembali ke alam nyata. Namun Aurel masih bergeming. Wanita itu diam membisu. Bahkan kini Aurel bisa merasakan sebuah tangan lembut menyentuh pipinya dan membawanya untuk menoleh ke arah wanita itu. "Nina... Hiks..." Gumam Aurel sambil terisak. "Menangislah. Keluarkan semua emosimu. Jangan dipendam." Ucap Nina mengusap lembut air mata Aurel. "Aku... A... Aku... Hiks..." Aurel benar-benar kehilangan kata un

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN