Reuni

1540 Kata

Aku ikut memejamkan mata saat jarak di antara bibir kami hanya tersisa beberapa micronmeter. Sungguh jantung kami berlomba dan hampir meledak. "Ekhem..." Hampir saja bibir ini saling bersentuhan, suara deheman seseorang mengganggu aktifitas cinta. Sial. Rupanya Mr.Felix keluar dari ruangan persembunyiannya. Aurel menatap nyalang pada Daddy-nya itu. "Jangan merusak pemandangan di dapur. Sana ke kamar!!!" ucap pria tua itu cuek. Sungguh menyebalkan. "Ayo ke kamar, omelettenya dibawa saja. Dasar pengganggu," ucap Aurel jutek sambil menarik lenganku. Aku hanya bisa menurut. Berjalan dengan tangan yang digandeng istriku. Bukankah kami terlihat terbalik? Aku seperti istri dan Aurel yang menjadi suamiku. Seharusnya aku yang menggandeng tangannya. Hah... Kenapa aku mendadak bodoh. Sungguh hany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN