Indah sekali hari ini

1190 Kata

Aku menggenggam jemari Aurel dengan lembut. Berusaha mengalirkan ketenangan di hatinya. Walau aku tahu itu sulit, tapi aku akan berusaha membuatnya tak pernah merasa sendiri. Dia butuh sosok yang selalu ada di sisinya untuk menekan jiwa skizofrenia yang mengancam kejiwaannya. Sungguh aku takut Aurel kembali terserang masalah kejiwaannya lagi. Kini kami sudah kembali ke kamarku. Aku dan Aurel duduk di tepi ranjang. Kini aku membawa kepala istriku untuk bersandar di bahu. Menikmati dinginnya air mata yang mengalir dan membasahi kemejaku. Sungguh hariku sakit mendengar tangisannya. Entah karena sakit hati pada Raynand, atau kecewa karena pria yang dicintainya telah membencinya. Aku cemburu. "Menangislah sepuasnya, aku harap setelah ini tak akan ada lagi air mata," ucapku mengusap surai lemb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN