Adi memandang kakeknya dengan sinis. Well ini untuk pertama kalinya ia kembali menghadapi situasi di mana ia sangat ingin membunuh orang yang sudah membuat kondisinya seperti ini. "Well, Adi. Kamu gak bisa apa-apa kalau gak pakai marga pamungkas. Contohnya sekarang kamu masuk penjara. Kalau bukan kakek, lantas siapa lagi yang akan membantu kamu?" Adi berdecih kan mendengar penuturan paman nya. Mereka lupa siapa Adi yang sebenarnya, tidak tahu saja kalau Adi mau ia akan keluar cepat dari ruangan ini, tapi ia hanya ingin melihat tawaran ala yang akan keluarganya berikan agar keluar dari sel penjara. "Tanpa bantuan dari pamungkas saya akan keluar. Dan ingat satu lagi, pamungkas yang sebenarnya bukan kalian. Sadar diri dikit yah." Paman Adi menggeram marah begitu mendengar sahutan pem

