BAB 46: HANNAH - KOTAK PANDORA

2560 Kata

Kenzo menyandarkan sisi kanan wajahnya di atas telapak tangan, sementara sikunya menopang di atas meja. Ia menatap Geya lekat. Senyum bahagia bagai terpahat di wajahnya, enggan menghilang sedari tadi. “Ken iiih! Udah atuh!” rajuk Geya. “Udah apa?” “Jangan dilihatin terus. Isin atuh ih!" Kenzo tak menanggapi, hanya senyumnya yang semakin lebar dan tatapannya yang tak jua berpaling. “Kita di sini nontonin mereka berdua doang!” keluh Edo. “Emang lo gue undang buat ngeliatin gue nikahin Geya! Ngiri kan lo?” sulut Kenzo. ‘Ck!’ “Nikah makanya! Pacaran muluk lo!” ‘Pletak!’ Edo justru menjitak kepala Kenzo seraya mencengir. “Jangan atuh Edo...” rajuk Geya seraya mengelus kepala suaminya yang terus saja mencengir menatapnya. Aku menolehkan wajahku, menatap Hasan dan Ical yang sedari tadi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN