Sudah Keterlaluan

1178 Kata

Napas Lintang memburu. Dadanya naik turun, penuh rasa benci melihat Raga. Karena dengan sengaja menabrak Raga di depan gedung perusahaan, Lintang akhirnya berakhir di dalam ruangan pria itu. Berdiri di tengah ruang, seperti seorang terdakwa yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa karena bukti sudah berada di depan mata. Entah apa yang terjadi dengan kaki pria itu,setelah Raga terjatuh akibat Lintang menabraknya. Yang semakin membuat Lintang tergerus amarah ialah, Raga meminta satpam yang bertugas, untuk menyeretnya masuk tanpa rasa manusiawi sedikit pun. Sedangkan Fayra, kini sibuk mencari perhatian dengan memijat kaki pria itu. “Dasar preman,” umpat Fayra dengan wajah khawatir melihat pergelangan kaki Raga yang tampak memar. “Kamu sudah gila? Berani-beraninya nabrak Raga—” “Ya! aku suda

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN