Dream School

946 Kata
Peringatan!!! Jika kamu tidak melupakan cerita ini dalam kurun waktu satu minggu, kamu akan memiliki mimpi yang sama dengan anak laki-laki di cerita ini. Kamu juga bisa terjebak dalam mimpi itu dan kaget saat mengetahui kalau dirimu tidak bisa terbangun dari tidurmu. Jadi, pikirkan lagi jika ingin membacanya. Dream School merupakan cerita menakutkan dan dipercaya terkutuk dari Jepang tentang seorang anak laki-laki yang terjebak di dalam mimpinya sendiri. Ada seorang anak laki-laki Jepang bernama K yang mengalami mimpi yang sangat aneh. Di dalam mimpi tersebut, dia mendapati dirinya berada di sebuah sekolah, tetapi tu bukan sekolahnya, melainkan sekolah yang sama sekali tidak dikenalnya. Saat itu malam dan sekolah dalam keadaan gelap. Suara langkah kakinya terdengar bergema di koridor-koridor kosong sekolah. Itu sangat menakutkan, K mencoba membuka pintu dan jendela, tetapi semuanya terkunci. Dia mencoba memukul-mukul kaca jendela sekeras yang dia bisa, tapi kaca jendela tidak terdapat retakan sedikitpun. Sekolah itu sangat besar dan luas. Terlihat seperti labirin dan seperti tidak masuk akal. Saat dia berjalan menyusuri satu koridor maka, itu akan membawanya kembali ke tempat dia sebelumnya. Itu sangat aneh, seolah aturan normal waktu dan ruang tidak berlaku di sini. K mulai merasa ketakutan. Dia mulai berlari menyusuri Koridor. Koridor tersebut membentang secara terus menerus tanpa akhir dan seperti tidak ada jalan keluar. Setelah melewati beberapa ruang kelas yang sama selama beberapa kali, K melihat ada sesuatu yang aneh. Koridor di sekolahan ini tak berujung. Tidak peduli berapa lama dia berlari menyusuri koridor, dia akan selalu kembali ketempat awal. K memutuskan untuk mencoba rute yang berbeda. Dia berlari menyusuri koridor sebelah kanan, lalu mengambil arah ke kiri lalu ke arah kiri lagi. Dia memasuki ruangan Home Economics dan pada saat dia keluar dari pintu yang ada di seberang, dia menemukan dirinya berada di Koridor lain. Dia memasuki ruang seni dan keluar dari pintu di sisi lain ruang itu yang entah bagaimana, membawanya ke lantai tiga, di samping toilet murid perempuan. Dia melewati ruang musik dan berlari menyusuri koridor, melewati serangkaian ruang kelas yang lain. Dia sampai di tangga lalu menuruninya. Dia terus berkeliling dan berkeliling. Malam seperti terus berlanjut selamanya dan dia merasa seperti pagi tidak akan pernah datang lagi. Kin ... Kon ... Kin ... Kon ... K mendengar suara detak jam yang berdengung. Saat dia mendongak, dia melihat sebuah jam tetapi jarum jamnya berayun maju mundur seperti bandul. Clomp ... Clomp ... Clomp ... Clomp ... K mendengar gema langkah berat yang seperti mengejarnya. Dia terlalu takut untuk melihat ke belakang dan sangat ingin melarikan diri dari sana. Dia menaiki tangga yang seharusnya membawanya ke lantai empat, tetapi dia malah mendapati dirinya berada di lantai satu, di luar ruangan audio visual. Clomp, Clomp, Clomp, Clomp, Clomp, Clomp ... Langkah kaki tersebut terdengar mulai semakin cepat dan cepat. K berlari menyusuri koridor dan berbelok ke kiri, lalu kiri lagi, terus belok kanan, dan belok kiri lagi. Dia berada di depan suatu ruang kelas lainnya. Di ujung koridor, ada jalan keluar darurat, tapi kotak kaca yang berisi kunci untuk membuka pintu darurat itu sudah hancur dan kuncinya hilang. Ada sebuah catatan di dalam kotak yang mengatakan bahwa kunci itu ada di kelas 108. CLOMP, CLOMP, CLOMP, CLOMP, CLOMP, CLOMP ... Langkah kaki yang mengejarnya itu semakin mendekat. K berlari menuruni tangga. Dia berbelok ke kiri, berlari menyusuri lorong koridor, lalu berbelok ke kanan dan ke kanan lagi. Dia mendapati dirinya berada di luar sebuah ruang kelas. Di pintu sebuah kelas, ada tanda yang tertulis, "108". K mencoba membuka pintu ruang itu dan pintunya terbuka. Dia melangkah masuk lalu menutup pintu itu. Ruang kelas tersebut sangat gelap, dan dia hampir tidak bisa melihat apa-apa. Dia menekan sakelar lampu, tapi tidak berhasil. Ruang kelas penuh dengan meja dan ada tas yang tergantung di sandaran masing-masing kursi. K mulai mencari kunci itu dengan rasa putus asa. Dia melihat ke dalam setiap tas dan mencari di setiap laci yang ada. Sementara itu, dia bisa mendengar langkah kaki yang menyusuri koridor. CLOMP, CLOMP, CLOMP, CLOMP, CLOMP, CLOMP ... Tak lama kemudian, dia mendengar ada sesuatu yang membentur keras pintu kelas tersebut. BOOM! BOOM! BOOM! BOOM! BOOM! BOOM! K masih belum bisa menemukan kunci yang dia cari. Dia menarik laci-laci dari meja dan menjatuhkannya ke lantai, mmembuka tas dan mulai membuang isinya ke lantai. BOOM! BOOM! BOOM! BOOM! BOOM! BOOM! Suara ledakan itu semakin kencang dan keras. Pintu kelas sepertinya akan terlepas dari engselnya. Dia mencari dengan putus asa, tapi dia masih belum bisa menemukan kuncinya. Saat itulah, suara di pintu tiba-tiba berhenti. Ada kesunyian menakutkan yang terjadi setelahnya. K berdiri di sana dengan tubuh gemetar, menunggu dengan napas tertahan. Dia berdiri di sana, di dalam kelas yang gelap, takut untuk menggerakkan tubuhnya. Setelah beberapa saat, dia masih belum mendengar suara apapun, jadi dia pun pergi menuju pintu kelas. Dia mengulurkan tangan, memutar gagangnya, membukanya dengan lembut lalu mengintip ke arah koridor. Apa yang dia lihat membuatnya bergidik ngeri, syok, dan jeritannya tertahan di tenggorokan. Disana, terdapat banyak anak laki-laki dan perempuan. Mereka hancur berkeping-keping. Kepala, lengan, dan kaki mereka dipenggal dari tubuh mereka. Lantainya dipenuhi darah dan anggota tubuh mereka mengeliat-geliat seperti menari ... terhentak membolak-balikan anggota badan mereka. K tertarik masuk ke dalam mimpi tersebut. Tubuhnya tetap tertidur dan dia tidak pernah bisa terbangun. Bahkan sampai hari ini, ia masih berkeliaran di sekolah dalam pikirannya. Sekarang setelah kamu membaca cerita ini, cobalah untuk melupakannya. Jika kamu tidak melupakan cerita ini dalam waktu seminggu, kamu akan memiliki mimpi yang sama di mana kamu akan menemukan dirimu berkeliaran di sekitar sekolah tersebut. Kamu harus menemukan kunci itu dan lolos ke pintu darurat sebelum kamu menemukan potongan tubuh anak laki-laki dan perempuan yang menggeliat, atau kamu akan tertarik ke dalam mimpi itu selamanya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN