Hito dan Sekar sudah tiba di Surabaya. Sesuai Info alamat rumah sakit dari Bunga, Sekar langsung menuju kesana.
Sekar sudah sampai di kamar yang bertuliskan ruangan 107, tempat Rosa dirawat. Sedang Hito memilih menunggu diluar. Lelaki itu lebih ingin berjaga-jaga daripada masuk ke dalam, alasannya masih sama ia trauma rumah sakit.
Sekar berjalan sendiri di lorong rumah sakit, jarak yang hanya 10 meter itu terasa begitu jauh dan sangat mendebarkan... semakin dekat, justru hatinya semakin merasa kepedihan. Ia bahkan sampai mengepal tangannya kuat.
Sekar menghela nafas panjang sebelum masuk, tangannya terasa begitu kaku saat menarik gagang pintu itu. Sekar bahkan memejamkan matanya erat. Tak sanggup menghadapi kenyataan yang ada.
Saat pintu terbuka, matanya langsung tertuju keseorang wani
