Roland begitu bersemangat mengetuk pintu berwarna putih di hadapannya. Roland benar-benar sudah tak sabar. Sudah cukup ia menunggu. Athala, Atharik, Nares, dan kawan-kawan benar-benar menguji kesabaran Roland tadi. Mereka tidak kunjung berangkat ke kebun. Roland terpaksa harus menunda kencannya dengan Pink. Roland sampai harus bergulung beberapa kali di kasur saking kesalnya menunggu mereka semua berangkat. Ia juga sampai menggigit bantal-bantalnya, gemas ingin menendang saudara-saudaranya supaya cepat pergi. "Oh, it's you, Boy!" seru Mr. Ackles, hostfam dari Pink, pemilik homestay yang disewa Roland untuk sang gebetan seminggu ini. "Yeah, this is me, Sir. Could I meet Pink?" Mr. Ackles tertawa. Lelaki paruh baya berperut buncit itu sepertinya sudah memaklu

