STM 11

1505 Kata

BAB 11 "Hanin! Hanin, tunggu!" Panggilan Mas Eris dan ketukannya di daun pintu hanya kubalas dengan satu kata, iya. Namun, tak ada niat sedikit pun di hatiku untuk membuka pintu. Kalau dia mau bicara, biar saja bicara di sana dan aku mendengarkannya dari sini. "Hanin, kamu nggak bisa melakukan ini. Aku nggak mau bercerai. Sampai kapanpun kamu akan tetap menjadi istriku, Nin!" Kalimatnya membuatku membulatkan mata seketika. Bisa-bisanya Mas Eris bicara seperti itu setelah dia mencoreng arti pernikahanku dengannya. Dia benar-benar egois dan tak peka. Selama ini dia terang-terangan kembali berhubungan dengan mantan istrinya. Dia tega mengabaikanku demi kepentingannya sendiri. Dia tak pernah menganggapku ada dan mungkin hanya menganggapku sebagai penghias buku nikahnya saja. Bahkan sekaran

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN