Keadaan Anta diketahui oleh seluruh keluarganya. Saat Anta membuka mata, Anta bersikap biasa saja. Tak ada histeris atau apapun sejenisnya. "Sayang... Udah malam... Ayo tidur!." Ajak Mora pada Anta. "Anta tidur sama Mama Papa ya?." Pinta Anta. Mora menoleh kearah Arka dan diangguki oleh Arka. "Iya... Ayo... Sekarang kita cuci kaki, tangan dan gosok gigi dulu ya." Mora menggiring Anta ke kamar Mandi. Arka mengeluArkan ponselnya. Dia menghubungi psikiater yang disarankan oleh Dokter Rival - dokter yang tadi menanggani Anta. "Halo selamat Malam!" "..." "Saya Arka, benar ini dengan Dokter Vander?." Tanya Arka. "..." "Saya bisa bertemu dengan dokter? Saya mendapat kartu nama Dokter dari Dokter Rival. Ada yang ingin saya konsultasikan dengan Anda."

