Nyatanya semua tak sesuai harapan, matahari telah condong ke atas. Menyapa Laras yang tengah asik menyantap sarapan pagi di kamar kontrakan. Untuk hari ini Laras sarapan dengan, segelas sereal Energen cukup menambah energinya beberapa jam. Sebagai anak perantau tentu saja Laras harus berhemat juga rajin menabung, jangan kira Laras itu pelit dan medit. Bukan karena itu tapi ia lebih menjaga diri agar tak menjadi gelandangan di kota. Sungguh miris, tapi sudah terbiasa, untungnya Laras tak menangis sembari menikmati sarapannya.
Ponselnya berdering, panggilan dari bosnya sudah yang ke tiga kali. Laras acuh dan terus menenggak minuman yang ia seduh. Setelah merasa kenyang dan siap, barulah wanita itu berjalan menuju keluar. Matanya terkejut saat mendapati sepeda motornya yang begitu kinclong
