Ancaman

1083 Kata

Selepas makan, Laras berpamitan untuk ketoilet ia ingin menuntaskan hajatnya. Kebiasaan buruk wanita itu setelah selesai menyantap makanan. Laras berjalan menyusuri setiap meja makan, dan pada ahkirnya sampai di depan pintu toilet. Namun, belum saja ia benar-benar masuk, seseorang mencekal lengannya. Laras berbalik dan memutar bola matanya jengah. "Ada apa?" ia bertanya dengan malas ke arah Dita. Entah apa maksud wanita tersebut mengikutinya. "Sejak kapan kamu bisa bekerja dengan perusahaan ternama itu?" nadanya seperti merendahkan, justru alis Laras terangkat. Salahkah ia jika bekerja di perusahaan ternama? Atau seburuk itukah dirinya di mata Dita? Padahal Candra yang memiliki perusahaan saja biasa aja, meskipun setiap hari Laras tak luput dari ocehan. "Memang penting ya buat kamu?"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN