Luvina tengah berbincang dengan Tania, sementara yang lainnya bergeser sementara karena melihat pemandangan diluar sana, suami Tania sudah memboking café lantai dua ini hanya untuk istrinya, di hari spesial. “Aku boleh ngomong bentar nggak?” tanya Candra menghampiri Luvina. “Mau ngomong apa?” “Gue akan tinggalin kalian,” kata Tania bangkit dari duduknya dan menghampiri teman-temannya yang lain. Candra menuangkan teh hangat di gelas kosong dan memberikannya kepada Luvina. “Minum, Luv.” “Aku udah minum banyak,” jawab Luvina. “Entar aja. Kamu mau ngomong apa?” “Luv, semenjak kita putus di masa lalu, aku nggak pernah jelasin apa-apa ke kamu,” kata Candra membuat Luvina menghela napas panjang. “Kayaknya kita nggak perlu membicarakan masa lalu, Can, karena kita udah punya kehidupan masing

