Tiga Belas

1057 Kata

"Mbak takut!" Naya justru semakin bersikap manja pada Winny. "Huussh.., lo nakut-nakutin anak kecil tau!" geram Winny, makin erat memeluk Naya. "Gak usah sok paling teraniaya deh, Nay" Rere menarik Naya keluar dari pelukkan Winny meski ia tak bisa menahan tawanya. "Hehhe... ketahuannya. Berarti aku gak pinter akting dong!" Naya memang punya cita-cita bermain pada suatu pentas seni yang mempertunjukkan akting sebagai tontonannya. "Iyah... gak jelek banget. Akting nangis malah bikin orang ngakak!" sahut Rere nggas. "Sekarang bilang sama kita. Apa yang mau dikasih boss sama lo!" "Kan tadi Nay udah bilang, Pak Boss mau kasih aku sepeda baru!" "Gak mungkin, bahkan kalau lo bilang Pak Nic mau kasih ke lo satu ban sepeda juga gue gak percaya!" Kali ini suara Winny tidak setuju. "Heemm..

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN