"Aww.." Juli berteriak ketika tangan Jhony mencubit pipinya setelah merasakan lembut usapan Jhony yang hampir membuatnya b*******h.
Jhony tertawa terbahak-bahak melihat Juli mengusap pipinya yang merah.
Juli bangkit lalu meraih bantal. "Dasar kurang ajar!" Memukuli Jhony yang menggunakan kedua tangan sebagai tameng, tapi Juli terus menghujaninya dengan pukulan bantal dan berhenti ketika Jhony berhasil mencengkram kedua tangannya dan membuatnya terbaring di bawah tubuhnya lagi.
Jhony menyeringai. "Sekuat apapun, kamu gak bakalan bisa ngalahin aku, Jul." Ucap Jhony, menelan air liur melihat Juli terbaring pasrah tak melawan. Melihat lehernya yang jenjang, payudaranya dari belahan kemeja dan bibirnya yang setengah terbuka, membangkitkan hasrat Jhony untuk b******u malam ini, apalagi berada
