Nafsu,...

1672 Kata

Ben menahan nafasnya saat melihat Nina yang akhirnya membukakan pintu kamar tidur mereka. Sejak siang, Nina mengunci pintu kamar karena tak ingin Ben masuk. Ben seperti tukang intip, ia sampai sembunyi-sembunyi ke taman belakang dan menyelinap untuk mengintip apa yang Nina lakukan didalam kamar. Gadis itu tampak hanya bermalas-malasan, sibuk berbaring sambil menonton dari laptop. Ada senyum tersungging di bibir Ben saat melihat Nina tampak tenang dan nyaman. Ia tak sungkan mengangkat sebelah kakinya ke sandaran tempat tidur sampai pahanya terlihat kemana-mana atau berguling-guling sambil mengacak-ngacak bantal karena tertawa terbahak-bahak saat menonton. Ingin rasanya Ben masuk dan bergabung bersama Nina, tapi Nina tak mau membukakan pintu sama sekali. Mami Rose sampai terlihat bingung s

Pengguna baru dapat membuka kunci 2 bab secara gratis!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN