38 : Radithya Wira Saputra

2382 Kata

Aku mengatakan ungkapan itu bukan karena aku merasa berterima kasih sama Dara, tapi aku hanya mengulangi ungkapan yang diucapkan Dara kepada Samuel tadi. Dia langsung menoleh ke arahku. Pandangan kami bertemu. Sebelah alisku naik dan Dara mengernyit. Aku tersenyum sinis melihatnya. ”Ra … Ra.” Aku tertawa. ”Gampang ditebak banget isi kepala lo. Lo seneng 'kan gue dapet SP? Merdeka banget lo sebulan gak satu ruangan sama gue. Selamat. Doa lo terkabul, Ra. Lo seneng 'kan pasti?” Dara tak langsung menjawab rentetan kalimat, yang jujur aku akui sebagai sebuah tuduhan dan juga sindiran. Matanya juga tak pernah lepas menatapku. Tiba-tiba saja dia tersenyum. Senyumnya lebih sinis dariku. Kuperhatikan Dara yang sedang melipat kedua tangannya di atas meja. ”Gue bilang thanks, karena ini.” Dara m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN