BAB 7 Pulang Dari Rumah Sakit

1226 Kata
Singkat cerita kini Bik Darmi dan Rafaela sudah berada di dalam mobil taksi nya karena ingin segera pulang dan juga beristirahat karena merasa lelah dan juga capek dengan drama yang harus ia lakukan dan menghadapi kenyataan pahit bahwa dirinya berada di dalam tubuh orang lain yang membuat nya tambah pusing tujuh keliling pasti nya. Di tengah-tengah perjalanan ia langsung kepikiran tentang apartemen yang telah ia ingat-ingat sebelum ia berada di taksi. “Oh iya Rafaela kan punya apartemen pribadi,kenapa nggak tinggal di situ saja sementara ya,kesitu saja deh dari pada gue juga lagi males harus menghadapi drama nya si lampir yang ada di mansion Mak nya si Rafaela,kaki sama kepala gue juga belum pulih,lebih baik gue kesana saja sementara untuk memulihkan diri gue sendiri,setelah pulih total nanti baru deh gue baraksi agar si Anabel berpikir dua kali untuk main-main sama gue pikirnya”lalu terkekeh dan tersenyum menyeringai di dalam pikiran nya sudah tersusun rencana-rencana untuk ngebalas si boneka Anabel itu. “Bik Darmi?” Panggil Rafaela. “Iya non kenapa apa ada sesuatu yang nona butuhkan?” Ujar bik Darmi wajah nya menunjukkan penuh dengan pertanyaan. “Begini bik kan Rafaela waktu itu pernah di belikan Apartemen kan sama Daddy, waktu ulang tahun Rafa yang ke 21 tahun sebagai hadiah apakah bibik ingat?”bertanya dengan mata mengerjab-ngerjab lucu. Sedang kan bik Darmi terkekeh dengan tingkah polah anak majikan nya yang terlihat imut ini,”iya non bibik masih ingat kenapa ya?” “Nah begini bik Rafa mau nya tinggal di sana untuk sementara waktu buat pulihin luka nya Rafa sampek sembuh gimana bik apakah bibik setuju?” Tanya nya dengan ekspresi wajah memelas penuh harap. “Tapi non nanti jika nyonya dan tuan marah gimana?” Tanya bibik Darmi dengan ekspresi cemas takut kena marah Daddy dan mommy nya Rafaela yang belum pernah ia temui seperti apa wajah nya. “Ish orang Rafa sakit saja mereka tidak perduli kok,kenapa Rafa pulang atau nggak mereka larang peduli setan bik, yang penting Rafa mau sendiri di apartemen jika bibik nggak mau nemenin Rafa” ujar nya dengan bersedekap d**a dan bibir yang sudah manyun dan maju 5cm karena tengah merajuk. Bik Darmi menghela nafasnya berat akhir nya ia mengambil keputusan tak perduli nanti nyonya atau tuan nya marah yang penting non Rafa nya bisa ceria dan senang tidak bersedih lagi pikir bik Darmi. “Iya sudah non bibik setuju, tapi nanti bibik temani sesekali biar nona tidak merasa kesepian di sana”ujar nya sambil mengelus rambut nya dengan penuh kasih sayang. “Beneran ya bik Yesss” ujar nya gembira karena ia berhasil ngebujuk bibik Rafaela. “Iya non yang penting nona tidak sedih lagi karena tertekan Jika tinggal bersama tuan dan nyonya yang pasti lebih sayang Nona Anabella ketimbang dengan nona,bibik takut jika nona nanti merasa tidak nyaman berada di sana”gumam bik Darmi yang penuh perhatian terhadap Rafaela. “Makasih ya bik sudah pengertian terhadap Rafa”ucap nya tersenyum simpul. “Sama-sama non” ujar nya sambil tersenyum lembut. “Pak putar balik ke jalan Bukit Cinta no xx”ucap Rafaela ke pada supir taksi yang mengendarai taksi yang ia tumpangi. “Baik nona” ucap sopir tersebut dengan mengangguk ramah, melayani penumpang nya. “Lo beruntung Rafa masih bisa dapat kasih sayang dari Bik Darmi meskipun dia pembantu Lo tapi dia kelihatan sayang banget sama Lo,gue aja Sampek iri,karena dulu gue gak dapat kasih sayang sama sekali dari kedua orang tua gue karena mereka meninggal,dan gue udah nggak punya siapa-siapa lagi selain sahabat kocak gue yang bernama Naura, walaupun dulu gue punya pembantu tapi gue nggak sedekat itu dengan nya hubungan kita cuma formalitas antara majikan dan pembokat nggak lebih dari itu” ujar Rafaela dalam hati menyalurkan unek-unek nya. Beberapa menit kemudian taksi pun berhenti di depan apartemen pribadi milik Rafaela yang telah ia ingat. Dan mereka berdua pun turun,dengan Rafa di bantu turun oleh bik Darmi dengan penuh hati-hati seperti barang yang takut lecet,setelah turun dari mobil taksi yang sudah mengantarnya tadi,bik Darmi pun membayar nya secara Cash dan mobil taksi pun pergi meninggalkan mereka berdua di depan apartemen mewah tersebut. “s**t apartemen Lo aja mewah banget cuy nggak kaleng-kaleng,dunia fiksi memang beda dari dunia nyata, anjir lah kalau gini mah bakal betah gue” ujar nya dalam hati mengagumi apartemen yang jauh lebih mewah dari dunia nyata yang ia tempati dulu sebelum mokad. “Psttt” “Psttttt” sambil menyenggol lengan nona nya yang tiba-tiba bengong “Ekhem nona kenapa malah melamun?” Ucap Bik Darmi yang tak habis pikir dengan nona nya yang berdiri tegak dan bengong sudah kayak tiang listrik PLN pikir bik Darmi. Tersadar dari lamunannya iya segera menormalkan ekspresi nya yang terlihat syok tadi.”eh iya bik karena efek samping kepala Rafa yang belum pulih jadi begini deh”sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal. “Aduh malu-maluin banget gue anjir padahal dulu pas di dunia nyata gue juga orang kaya,tapi masalah nya apartemen di dunia fiksi sudah seperti di dunia dongeng” sangat membanggongkan sekali pikirnya diluar prediksi bmkg. “Ya sudah non ayo masuk sini bibik bantu sambil bawa barang-barang nya dengan sedikit kerepotan” “Sini koper milik Rafa, biar Rafa bawa sendiri bik” ujar Rafaela karena melihat bik Darmi yang sudah sangat kerepotan membawa berbagai macam barang-barang yang pasti nya berat. “Tapi non apakah nona bisa koper nya berat Lo,apalagi kaki nona terlihat belum pulih sepenuhnya,tuh lihat jalan nya nona aja masih terpincang-pincang begitu” ujar Bik Darmi yang nggak mau merepotkan anak majikan nya. “udah nggak papa bik,kan jalan nya pelan-pelan sambil di geret koper nya bik jadi nggak papa Its Okey” “Ya sudah terserah nona saja”ujar nya pasrah dengan melangkah sedikit gontai mengikuti nona nya dari belakang. Tak lama mereka berdua sudah sampai di depan pintu apartemen pribadi nya Rafaela. “Ini pintu nya bisa di buka dengan kata sandi,sidik jari dan kartu akses” gumam nya dalam hati aduh kartu akses nya di mansion keluarga Rafaela lagi gimana dong akh pakek sandi sajalah di coba-coba siapa tau ingatan ku nggak salah karena ia selalu dapat ingatan walaupun sepotong-potong dan nggak full jadi ia harus mencoba nya dari kepingan ingatan itu siapa tau berhasil. Sial Dari Ingatan yang gue dapet sidik jari nya milik Daddy nya si Rafaela bukan milik gue,terus yang gue ingat cuma kartu akses dan Sandi tapi apa ya di coba dulu deh. Ia mulai mengetik sandi nya “tit tit tit tit tit tit” “tet tot” “what salah” ucap nya spontan berteriak jantung nya kini sudah Berdisko. “Deg deg deg deg” Dan sampai jumpa Author Kabur Saja deh dari kalian wkwkwkwk. BERSAMBUNG Selamat membaca Hai guys salam kenal dengan Author dan semoga betah baca novel karya dari Author sendiri wkwkwkk jangan lupa untuk komen agar Author bisa mengenal kalian para pembaca setia novel nya Author dan jangan lupa masukkan buku ini di pustaka kalian masing-masing ya agar kalian tidak ketinggalan update terbaru cerita nya oke dan berikan suara tiket bulan untuk Author agar Author tambah semangat untuk update karya nya dan juga follow akun nya Author,dan semoga yang sedang membaca novel dari Author Rezeki nya bertambah dan bahagia selalu,see you guys dan sekali lagi selamat membaca and happy reading bagi yang sedang membaca.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN