Pertemuan

1169 Kata
Bab 1 Pertemuan Stefani gadis berusia 22 tahun berparas cantik dan berkulit putih sedang berlari menuju kantor tempat ia bekerja, pada saat ia akan menyeberang tiba-tiba datang sebuah mobil mewah berkecepatan tinggi yang hampir saja menabrak Fani. Fani menutup matanya saat mobil itu hampir menyentuh tubuh Fani. "Aaaahhhhhh.... !" teriak Fani. Fani membuka matanya saat seorang pria keluar dari mobil itu. "Apa kau baik-baik saja?" tanya Pria itu. Fani lalu mengeluarkan amarahnya kepada pria itu. "Apa kau tidak lihat, kau hampir saja membunuhku!" teriak Fani. Pria itu tersenyum melihat wajah Fani, ia terpesona dengan kecantikan Fani, sedangkan Fani terus saja mengomel karena pria itu membuat ia terlambat ke kantor. "Kenapa kau senyum-senyum?" tanya Fani. Fani lalu melambaikan tangannya di depan wajah pria itu, pria itu lalu menyuruh asistennya membawa Fani masuk ke dalam mobil. Fani berusaha melepaskan tangannya saat di tarik oleh asisten itu. "Lepaskan aku, lepaskan, kau mau membawa aku ke mana!" teriak Fani. Fani di bawa ke sebuah gedung mewah, Fani melihat sekeliling gedung tersebut, ia sangat kagum banyak hiasan dekorasi bunga-bunga yang sangat indah. "Cepat persiapkan dia karena nanti siang aku akan menikahinya," kata Pria itu. Kepada salah satu perias pengantin ternama di Jakarta, Fani sangat terkejut dengan apa yang ia dengar. "Apa, menikah!" teriak Fani tidak percaya. Pria itu lalu meninggalkan Fani begitu saja, Fani berdiri di dekat pintu dalam keadaan bingung dengan apa yang terjadi padanya. para perias lalu mengajak Fani duduk untuk segara di rias, Fani yang masih kebingungan mengikuti kata perias itu. "Apa aku sedang bermimpi," guman Fani. Perias itu mulai memoles wajah Fani dengan berbagai macam Alat make up terkenal, Fani mencubit tangannya sendiri untuk menyadarkan dirinya. "Aww, " ucap Fani lirih. "Ini bukan mimpi, ini nyata!" guman Fani. Fani mengira mungkin pria tadi sudah tidak waras sehingga ia membawa Fani ke Gedung ini, Setelah selesai para perias itu meminta Fani untuk mengganti bajunya dengan baju kebaya pengantin yang sangat indah. Fani hanya menganggukkan kepalanya lalu pergi masuk ke kamar mandi, Fani berjalan kesana kemari seperti setrika memikirkan apa yang harus ia lakukan. "Aku harus pergi, aku harus keluar dari sini,” ucap Fani. "Tapi bagaimana aku bisa keluar dari sini," ucap Fani lirih. "Ya aku tahu, aku akan pergi saat para perias itu keluar dari kamar ini," guman Fani. Fani kemudian mengganti pakaiannya dan keluar dari kamar mandi, setelah melihat Fani sempurna para perias mengemasi peralatan make upnya lalu pergi. Fani membuka pintu dan melihat ke kiri dan ke kanan saat merasa aman Fani keluar dan berjalan secara perlahan mencari pintu keluar. Gedung itu sangat luas dan besar membuat Fani kesulitan mencari pintu keluar, tidak lama kemudian akhirnya Fani menemukan pintu keluar itu, tapi tiba-tiba terdengar suara seorang pria memanggilnya. "Hei, kau mau kemana!" teriak Pria itu. Fani membalikkan tubuhnya dan melihat siapa yang memanggilnya, Fani sangat terkejut ternyata ia adalah pria yang membawa paksa Fani. Pria itu adalah Dave Mahendra, Dave adalah pewaris tunggal salah satu perusahaan terbesar di Jakarta SC Group. Hari ini seharusnya Dave menikah dengan Laura Bell, tetapi Dave memutuskan hubungannya dengan Laura tepat di hari pernikahannya, saat ia melihat Laura berselingkuh dan mengetahui kebenaran kalau selama ini Laura mendekati Dave hanya untuk menguasai hartanya. Dalam keadaan emosi Dave mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, Asisten Dave sudah melarangnya untuk mengendarai mobil tetapi Dave menolaknya, sampai akhirnya Dave hampir menabrak Fani dan ia berniat menggantikan Laura dengan Fani. ******** Dave memegang tangan Fani dan menyeretnya kembali ke kamar. "Lepaskan aku, lepaskan, aku mau pergi dari sini!" teriak Fani. Dave lalu menghempaskan tubuh Fani di atas tempat tidur. "Kau tidak bisa pergi dari sini sebentar lagi kita akan menikah," ucap Pria itu. Fani yang dari tadi hanya diam kemudian ia mengeluarkan emosinya yang sejak tadi ia tahan. "Apa kau sudah tidak waras, aku tidak mengenalmu bahkan namamu, dan aku juga tidak mau menikah denganmu!" teriak Fani. Dave menghela napasnya mencoba menahan emosinya karena gadis itu, Dave lalu memperkenalkan dirinya. "Namaku Dave Mahendra, aku memintamu untuk menikah denganku hari ini," kata Dave. "Aku tidak mau," sahut Fani. "Aku mohon, ini demi nama baik keluarga dan perusahaanku, aku tidak ingin pernikahan ini sampai batal dan merusak semuanya" ucap Dave lirih. "Apa yang aku terima kalau aku menikah denganmu?" tanya Fani. Dave mengeluarkan cek dengan jumlah yang cukup banyak dari dalam saku celananya. "Aku akan memberimu uang sebanyak apa pun yang kau minta," jawab Dave. Fani tersenyum sinis, ia berpikir Dave adalah orang yang selalu menilai semua dengan uang. "Aku tetap tidak mau, aku tidak butuh uangmu dan aku bukan wanita seperti itu yang mempermainkan pernikahan demi uang," ucap Fani. Dave memegang kepalanya sambil berjalan kesana kemari, ia bingung bagaimana caranya membujuk gadis ini agar mau menikah dengannya. karena semua keluarga dan para tamu undangan sudah datang, Dave memegang tangan Fani berusaha untuk membujuk Fani. "Ayolah, aku mohon bantu aku kalau kau tidak mau uang setidaknya tolonglah karena sesama manusia," ucap Dave lirih. "Kenapa harus aku, kemana calon pengantinmu?" tanya Fani. "Dia telah menghianatiku di hari pernikahan kami," jawab Dave. Fani berpikir sejenak haruskah ia membantu pria ini atau melarikan diri saja, di satu sisi Fani tidak ingin mempermainkan pernikahan karena baginya pernikahan itu sakral suci dan ia akan menikah sekali seumur hidup. Tetapi di sisi lain Fani juga merasa kasihan dengan pria ini yang di khianati kekasihnya karena Fani juga pernah merasakan sakitnya di khianati kekasihnya saat ia kuliah dulu yang menikah dengan sahabatnya sendiri. "Fani!" panggil Dave. "Tunggu, tunggu, kau tahu dari mana namaku?" tanya Fani bingung. Dave tersenyum, ia lalu berjalan mengelilingi Fani. "Aku tahu semua tentangmu, dimana rumahmu, juga pekerjaanmu dan siapa ayah dan ibumu," jawab Dave. Flash back Saat Dave meninggalkan Fani, Dave meminta Asistennya untuk mencari semua data tentang Fani, Dave juga menemui orang tua Fani untuk meminta izin menikahinya. Awalnya orang tua Fani sangat terkejut dan tidak setuju, tetapi Dave berbohong kepada orang tua Fani kalau selama ini ia berpacaran dengan Fani dan sekarang Fani hamil untuk menutupi aib Dave harus menikahinya, akhirnya orang tua Fani mengizinkan Dave menikahi Fani hari ini. Flash back off. "Jadi, kau tahu semua tentangku dan apa ayah, ibuku juga tahu tentang pernikahan ini?" tanya Fani". Dave hanya menganggukkan kepalanya. "Mereka juga hadir ke pernikahan kita karena ayahmu akan menjadi wali nikahmu nanti," kata Dave. "Apa!" teriak Fani. Fani tidak percaya dengan apa yang di katakan Dave, Fani lalu berlari keluar dan melihatnya sendiri disana sudah ada ayah, ibu dan adiknya dan juga banyak tamu undangan yang hadir. "Bagaimana ini haruskah pernikahan ini terjadi," guman Fani lirih. Akhirnya Fani membuat keputusan ia mau menikah dengan Dave, jika Dave mau memenuhi permintaan Fani dan Dave berjanji akan memenuhi semua permintaan Fani. Dave dan Fani keluar bersama di sambut oleh keluarga Dave dan Fani, Fani duduk di sebelah Dave dan Dave menjabat tangan Pak penghulu dan bersiap untuk mengucapkan ijab kabul. "Saya terima nikah dan kawinnya Stefani putri binti Ridwan Nasir dengan Mas kawin tersebut di bayar tunai,". "Bagaimana Saksi?" tanya Penghulu itu. "Sah, sah, sah!" teriak semua Saksi. Dave dan Fani kini akhirnya sudah resmi menikah dan menjadi suami istri.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN