“Van … berkat kecerobohan lo, Kaisar dipenjara sekarang, dia terancam gak bisa ikut UN, kehilangan beasiswanya dan yang terpenting, lo udah ancurin masa depan sahabat gue. Lo bisa cegah itu kalo lo ikut gue sekarang, lo mau kan tanggung jawab demi nama baik Kaisar?” Vanilla mendelik melihat Satria seolah menyudutkannya. “Ngomong apa sih lo, Bang? Gue, ancurin masa depan Bang Kai kaya gimana? Cuma karena bungkus rokok? Jangan ngaco deh lo!” ujar Vanila seraya tertawa canggung, ia mencoba untuk menenangkan rasa gugupnya, berharap bahwa Satria tidak mengetahui yang sesungguhnya. Sayangnya harapan Vanila itu sia-sia belaka. “Jangan pura-pura b**o, lo! Gue tahu isi dari bungkus rokok yang lo tinggalin di jaketnya Kaisar, gini-gini gue ga bodoh Van! Gue tahu itu apaan, dan yang bikin gue kaget

