Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore. Putra yang baru saja selesai melaksanakan shalat asar, tampak bersiap keluar dari rumah untuk menemui seseorang. Putra berharap akan mendapatkan jawaban dan titik terang hari ini.
“Putra, kamu yakin akan pergi?” tanya sang ibu.
“Iya, Ma. Bagaimanapun juga, Putra berhak tahu kebenarannya.”
“Tapi bagaimana kalau nanti Windy marah sama kamu? Mama bukannya tidak mendukung langkah kamu, Nak. Jujur saja mama juga sangat ingin mengetahui kebenarannya. Mama juga sangat berharap kalau anak itu memang benar cucu mama. Tapi mama tetap tidak mau membuat Windy tidak nyaman dan terluka lagi oleh sikap kita.”
“Putra janji akan berhati-hati, Ma. Putra janji tidak akan sampai membuat Windy tidak nyaman. Putra hanya ingin tahu, apakah anak itu benar anak putra a
