Yang dirasakan oleh Zhou Fu dan Patriark Yuan Kai saat itu adalah seperti tubuh mereka sedang terhisap oleh kekuatan yang tak tahu dari mana asalnya. Membawa mereka berputar-putar melewati lorong hitam yang semakin lama terasa semakin menyempit hingga pada satu titik, mereka kehilangan kesadaran ketika tubuh mereka tak memiliki cukup udara untuk bernapas. ‘Ini semua hanyalah akhir dari sebuah permulaan yang baru!’ Zhou Fu membatin berharap. Beberapa waktu kemudian… Sayup-sayup, terdengar suara isakan tangis yang timbul tenggelam di kepala Zhou Fu. Sesekali, suara itu ditenggelamkan oleh rasa nyeri dan kantuk yang menguasai tubuh Zhou Fu. Tetapi, beberapa kali, suara isakan tangis itu juga seolah memanggil-manggil untuk membangkitkan kesadaran remaja itu. “Aku belum pernah melihat wajah

